HARIAN DISWAY - Dua puluh empat tahun pasca tragedi Gold D. Roger yang dihukum mati oleh pemerintah dunia di depan istana Loguetown, seorang bocah bernama Luffy yang sudah beranjak remaja. Ia mulai mengarungi laut biru timur ( east blue sea) dengan menggunakan perahu kecilnya.
Kondisi perahu itu mengenaskan dengan layar penuh lubang dan terbuat dari beberapa kain baju bekas yang dijahit.
Tujuan utama Luffy adalah untuk menemukan harta karun One Piece dan menjadi satu-satunya raja bajak laut di dunia. Namun bermodal tekad saja tak cukup, ia membutuhkan kru yang banyak dan kapal yang lebih besar lagi.
Sebab perahunya sekarang bocor, buah-buahan di tong-tong kecil mulai hanyut. Luffy dengan kemampuan tubuhnya yang melar masuk ke dalam tong yang kosong dan menyasar selama berhari-hari hingga ia sampai di kapal milik kapten Alvida.
Bajak laut perempuan yang bengis dan suka menyiksa musuh-musuhnya, bahkan tak segan untuk mengeksekusi dengan cara membenturkan gada berduri ke kepala korban.
BACA JUGA:Ikut Fan Screening One Piece Live Action di Amerika, Penonton Tak Sadar Ada Eiichiro Oda
BACA JUGA:Trailer Baru One Piece Live Action: Dubbing Versi Jepang Diisi Pengisi Suara Asli Dari Anime
Di geladak bawah tempat penyimpanan meriam, Luffy bertemu dengan anak buah Alvida yang culun, yakni Koby yang tugasnya hanya membersihkan kapal setiap hari dan menyiapkan tempat tidur untuk sang kapten.
Pada keesokan malam harinya di mana seluruh awak kapal tertidur lelap, Koby membantu Luffy untuk kabur menggunakan sekoci yang terletak di buritan kapal.
Naasnya ketika akan mengangkat tali sekoci, Luffy malah menyenggol batang dayung sekoci hingga membentur pagar besi. Suara berisik itu membangunkan Alvida dan para kru dari tidur yang nyenyak.
Pertikaian konyol pun dimulai. Alvida dan anak buahnya tidak tahu jika Luffy memiliki tubuh yang melar, tak mempan ditembak, bahkan ia bergelayutan di antara tali-tali layar kapal untuk menangkis serangan Alvida sekaligus melindungi Koby.
Pemain kru bajak laut Topi Jerami One Piece live action-Instagram/ @onepiecenetflix-Instagram/ @onepiecenetflix
Dengan jurus andalan gomu-gomu no ia menghempaskan sang kapten hingga terpental jauh di tengah east sea blue.
Cerita terus bejalan, kini Koby dan Luffy berhasil kabur dengan sekoci kecil yang mereka tumpangi dan menapaki tanah kota Shellstown, Grand Line.
Mereka memerlukan sebuah peta dunia untuk dapat melanjutkan pelayaran mencari harta karun One Piece dan satu-satunya tempat yang memiliki peta lautan adalah kota itu.
Pada hari yang sama di lain keadaan, Roronoa Zoro disalib karena mempermalukan Mihawk yang merupakan anak dari Kapten Morgan sang tangan kapak di salah satu bar dalam sebuah pertikaian kecil.
Morgan juga meruakan pimpinan militer di Shellstown yang memiliki ratusan prajurit bersenjata. Zoro berdiri di bawah terik matahari di atas lapangan berdebu dengan ikatan tali yang mengekangnya di tiang salib.
Luffy yang berusaha mencari peta lewat jalan-jalan rahasia seperti gorong-gorong tak sengaja sampai di tempat Zoro dihukum.
Luffy yang merasa iba melepaskan tali yang mengikat Zoro meskipun sang tangan iblis itu menolak untuk dibebaskan, bahkan ia juga menolak tawaran untuk bergabung menjadi kru bajak laut Luffy.
BACA JUGA:Peringkat One Piece Anjlok Meskipun Gear 5 Luffy Diduga Pakai Gambar AI
BACA JUGA:Potret Sri Mulyani Bergaya Seperti Monkey D. Luffy One Piece
Setelah tali lepas seluruhnya dari kaki tangan Zoro, Luffy melanjutkan pencariannya melalui saluran pembuangan air dan mengantarkannya ke ruangan bawah tanah tempat data dan arsip militer Shellstown.
Di sana ia bertemu dengan Nami yang menyamar sebagai prajurit militer dengan tujuan yang sama yakni mencari peta laut dunia.
Luffy dan Nami yang berusaha mencuri peta laut dunia dari ruang kerja Morgan sang tangan kapak-Netflix-Netflix
Meski pada awalnya terdapat cekcok di antara keduanya, Luffy dan Nami memutuskan sepakat untuk mencari peta itu bersama-sama hingga berhasil menyelinap ke ruang kerja Morgan dengan cara mengelabui tentara yang berada di dalam lingkungan kantor. Peta itu rupanya berada di bawah meja kerja sang tangan kapak.
Alhasil Nami dan Luffy kini terlibat pertempuran dengan pasukan Morgan akibat salah seorang prajurit yang menyadari pencurian itu menyalakan alarm tanda bahaya.
Di atas lapangan belakang kantor yang berdebu dan mendidih akan terik matahari keduanya saling jual beli serangan atas prajurit bersenjata itu.
Tak berapa lama kemudian datanglah Zoro untuk membantu Luffy dan Nami dari serangan serdadu Morgan.
Kini Luffy, Nami, dan Zoro berjejer menghadapi Morgan yang tiba-tiba saja hadir di tengah-tengah pertikaian itu.
Mereka berbagi tugas, Nami mengurusi prajurit militer yang semakin lama makin banyak yang berdatangan. Sementara Luffy menyerang Morgan dari atas dan Zoro dari bawah.
Bak seperti dewa pedang, dalam scene ini Zoro memperlihatkan kelincahan serta kepiawaiannya dalam menggunakan tiga pedang yang dipegang di kedua tangan dan digigit di mulutnya, sehingga Morgan terpojok.
Melihat kesempatan itu Luffy dengan jurus andalannya gomu gomu no mengehempaskan Morgan hingga membentur dinding gedungnya.
Setelah semuanya berakhir, mereka bertiga membawa peta curian itu dan kabur dengan membawa kapal orang lain. Namun sesaat sebelum berlayar, Koby yang menunggu di luar Shellstown selama beberapa hari memutuskan untuk menolak ajakan Luffy bergabung menjadi kru bajak lautnya.
Ia ingin fokus mewujudkan cita-citanya untuk senantiasa menolong orang miskin dan terbebas dari segala macam perintah.
Cerita terus berlanjut, sekarang Luffy telah memiliki dua kru baru yakni Nami dan Zoro, kira-kira siapakah kru baru selanjutnya? (*)