HARIAN DISWAY - Terjadi dua kali plot twist pada kemenangan 3-1 Arsenal atas Manchester United di Stadion Emirates kemarin, Minggu, 3 September 2023. Keduanya terjadi di injury time. Declan Rice menjadi lakon utama yang jadi pembeda di big match Liga Inggris itu.
Declan Rice dibeli dengan harga 105 juta pounsterling atau setara Rp 2 triliun dari West Ham United. Belanja besar itu rupaya memberikan dampak signifikan bagi skuad Meriam London.
Rice direkrut untuk pertandingan seperti tadi malam. Arsenal telah banyak direpotkan oleh Manchester United. Arsenal butuh satu sosok yang bisa jadi pembeda.
Banyak yang berpikir Arsenal bakal kalah saat Alejandro Garnacho mencetak gol di menit 88. Untungnya Wasit Asisten Video (VAR) memutuskan bahwa Garnacho berlari terlalu cepat sebelum mencetak gol.
Rice, yang berusia 24 tahun, telah menjadi pemain terbaik dalam pertandingan itu. Ketenangan dan kedisiplinan memecah pertandingan yang sangat tegang.
Rice kemudian memberikan kontribusi penting di pengujung laga. Ia berada di pojok jauh saat tendangan pojok dilakukan. Dengan sekali kontrol dada, ia melesatkan tendangan yang tak bisa dijangkau kiper MU: Andre Onana.
Gol solo Gabriel Jesus yang memperlebar skor memang begitu indah. Namun, penggemar Arsenal tahu siapa yang menjadi kekuatan di balik kemenangan itu.
Teriakan bergemuruh mengelilingi Stadion Emirates sebelum bergema menjadi lagu untuk Rice. Suporter mengubah hit Vanilla Ice Ice Ice Baby menjadi Rice Rice Baby.
Rice mendapat banjir pujian usai peluit pertandingan berakhir. Bahkan Arsenal menunjuknya sebagai perwakilan pemain saat wawancara pasca-pertandingan.
Kini, tidak ada yang meragukan kemampuan bermain atau kekuatan mental pemain Inggris itu dalam menghadapi tekanan besar. Beban harga tinggi biasanya membuat pemain melempem di laga-laga awal.
BACA JUGA:Jordan Pickford dari Zero ke Hero
BACA JUGA:Masih Terima Seutas Kemewahan United
Rice hampir tidak bisa menghapus senyum dari wajahnya ketika melontarkan kalimat: "Arsenal adalah klub besar dan Anda merasakan tekanan, tetapi saya mencoba memberikan penampilan terbaik," ujarnya.
"Saya ingin belajar dan berkembang, dan kami ingin mencapai tingkat berikutnya. Semua orang luar biasa. Saya suka bercanda dan berbicara dengan orang-orang, dan saya sudah merasa nyaman di sini," tambah pemain berusia 24 tahun itu.
Arsenal merindukan konsistensi dan pemain bermental baja. Mereka tak mau tragedi musim lalu terulang. Gelar juara Liga Inggris yang napak di depan mata harus hilang dicuri Man City.