Meriam London seperti kehabisan peluru di sisa musim lalu. Gelar liga hilang dengan perasaan yang begitu menyakitkan.
Selebrasi kemenangan Arsenal atas MU dengan skor 3-1.-Arsenal FC-
Tentang Kai Haverts
Ada pertanyaan tentang eksperimen Arteta - terutama pengenalan dan peran pemain baru Kai Havertz. Banyak fans yang mempertanyakan keputusan pembelian pemain dengan harga lebih dari Rp 1,2 triliun ke Chelsea.
Ia adalah pemain berbakat yang angin-anginan. Keraguan itu makin terlihat ketika Haverts tak menciptakan peluang sama sekalu. Kecuali, satu tembakan di awal pertandingan dengan posisi tanpa pengawalan.
Haverst juga ketahuan diving saat wasit Anthony Taylor menganulir penalti di babak kedua. Aaron Wan-Bisaka yang menghentikan pergerakannya dianggap tak melakukan pelanggaran.
BACA JUGA:Resmi! Declan Rice Bergabung Dengan Arsenal
BACA JUGA:Tawaran Arsenal untuk Declan Rice Bikin Man City Mundur Alon-Alon
Arteta mungkin tidak merasa ragu, tetapi pantas untuk bertanya apa peran terbaik Havertz dalam tim Arsenal ini dan apa yang ditambahkannya pada kombinasi-kombinasi yang mematikan musim lalu.
Pembelian Rice Tak Diragukan
Rice juga punya beban berat dengan harga 105 juta pounsterling. Namun, ia telah membuktikan mentalitasnya. Kontribusinya begitu signifikan saat Arsenal masih meraba-raba skema yang pas di awal musim.
Sementara itu, bagi Manchester United, ini adalah pengalaman yang pahit setelah Marcus Rashford memberikan mereka keunggulan pada menit ke-27. Kapten Arsenal, Martin Odegaard, menyamakan kedudukan beberapa detik kemudian.
Ledakan kelegaan dan perayaan dari fans penggemar Arsenal memuncak di akhir pertandingan. Situasi sebaliknya terjadi di tribun MU.
Dalam pertandingan itu, Rice telah menunjukkan mengapa Arsenal membayar mahal dan pasti akan ada babak-babak berikutnya di masa depan untuk pembuktian. (*)