HARIAN DISWAY- Orang tua adalah rumah bagi setiap anak. Dari kecil hingga dewasa, anak selalu dirawat dan diberi kasih sayang. Ada kalanya orang tua bersikap immature. Hal itu membuat anak sering kali merasa kerepotan.
Immature yang dimaksud adalah belum dewasa dari segi emosional. Biasanya orang tua semacam itu bisa dilihat dari sikapnya.
Seperti, selalu membenarkan dirinya sendiri dan tidak mau mendengar orang lain ketika ada permasalahan, serta rasa empati yang buruk ke anaknya.
Maka dari itu, seorang psikolog klinis, Lindsay C. Gibson, kerap membagikan kepada anak-anak yang mengalami hal serupa. Dia menyarankan agar anak mulai menetapkan batasan yang sehat dengan orang tua immature.
“Lebih baik membuat batasan. Daripada harus adu teriak dan saling cekcok yang berujung anak akan menyerah dan mengalah,” ujar Gibson kepada Insider.
Kalaupun anak melawan, ujungnya akan menambah dosa anak. Tentunya hindari tindakan anak membentak atau memukul orang tuanya sendiri karena kesabaran anak sudah habis.
BACA JUGA: Langkah Orang Tua Cegah Anak Terkena Stunting di Masa Golden Age Menurut Kemenkes
“Anak perlu menyadari ada orang tua yang immature secara emosional. Dan, anak perlu mempelajari keterbatasan mereka sebagai manusia. Itu adalah langkah besar pertama anak,” sambungnya.
Daripada anak merasa pusing mencari cara agar orang tuanya berubah, lebih baik mengalah dan menerima keadaan. Sehingga anak memiliki kesempatan tetap membina hubungan yang baik dengan orang tua.
Kesabaran anak sangat diuji disini. Jangan sampai anak memiliki kesabaran sangat tipis, setipis tissue. Oleh sebab itu, memulai mengendalikan diri untuk bersabar itu awal yang bagus. Melalui menetapkan batasan. Pilihan itu jauh lebih baik daripada menyakiti perasaan orang tua. Lebih buruknya, berakhir tindakan kekerasan.
Gibson pun berbagi tiga tips kepada Insider di bawah ini. Tentang bagaimana cara anak membiasakan diri membangun dan menjaga batasan dengan orang tua immature secara emosional.
BACA JUGA: Tip untuk Orang Tua dalam Menghadapi Anaknya yang Hilang
Tanamkan pemikiran anak tidak ingin menyakiti perasaan orang tua
Gibson memberi contoh seorang anak memilih tinggal di hotel, alih-alih rumah orang tua ketika pulang kampung halaman. Hal itu memicu kemarahan orang tua dan membuat anak merasa bersalah.
Gibson meminta setiap anak berani mengatakan tidak setuju. Tidak setuju bukan berarti menyakiti perasaan orang tua.