SURABAYA, HARIAN DISWAY- Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa memberangkatkan Kirab Pataka Jer Basuki Mawa Beya sebagai rangkaian dimulainya HUT Pemprov Jatim ke - 78 di Gedung Negara Grahadi, Minggu, 24 September 2023.
Pataka Jer Basuki Mawa Beya ini akan berkeliling ke 38 kabupaten/kota di Jatim.
Rombongan kirab bertolak dari Bangkala n dan akan kembali menuju Gedung Negara Grahadi pada 11 Oktober mendatang.
BACA JUGA:Tampil Menawan saat Lawan Arema, Catur Dapat Pujian dari Coach Gombau
Khofifah pun membekali Kirab Pataka Jer Basuki Mawa Beya dengan tiga misi utama: Yaitu kebangkitan ekonomi, kebangkitan sosial, kebangkitan budaya, dan kebangkitan pariwisata Jawa Timur.
"Kali ini titik pertama ke Bangkalan, salam hormat kami dari Pemprov Jawa Timur untuk masyarakat dan seluruh jajaran Pemkab Bangkalan, dan begitu seterusnya di seluruh Kabupaten Kota yang dilewati," katanya saat memberi sambutan pelepasan.
Menteri Sosial periode tahun 2014-2018 itu berpesan agar di setiap kabupaten/kota yang disinggahi ada tim yang bertandang ke radio lokal setempat.
Tujuannya untuk berdialog dengan masyarakat sekitar.
BACA JUGA:Prabowo Usul Pindahkan Makam Pangeran Diponegoro dari Makassar, Ini Tanggapan Anies Baswedan
Khofifah mengatakan, rangkaian kirab kali ini luar biasa. Ada misi bagaimana pariwisata bangkit, memberantas narkoba, dan misi bersama-sama memberantas rokok ilegal.
Tentu, masih banyak hal lain yang bisa diberseiringkan di dalam proses kirab Pataka Jer Basuki Mawa Beya kali ini.
Khofifah pun meminta sinergi dan kolaborasi yang dibangun oleh Satpol PP dengan berbagai instansi. Agar bisa memberikan pemahaman bagi masyarakat luas dan anak-anak muda di Jawa Timur.
"Bagaimana bahaya narkoba, mengenali lebih dalam bagaimana mereka menjaga daya dukung alam dan lingkungan kita , mengenali lebih dalam bagaimana dampak kemarau panjang El Nino," jelasnya.
Khusus yang terakhir, Khofifah mengatakan semua pihak harus bersiap siaga dengan menyiapkan stok pangan yang cukup.
Juga menyiapkan irigasi teknis di sektor pertanian. Supaya produksi pangan tidak mengalami defisit.