PASURUAN, HARIAN DISWAY - Peringatan haul ke-42 KH Abdul Hamid bin Abdulloh bin Umar, yang diselenggarakan, Senin, 25 September 2023, menjadi magnet bagi puluhan ribu jamaah.
Kemeriahan acara ini terlihat dari perkiraan sekitar 90 ribu orang yang memadati lokasi sekitar haul, yang membentang dari Jalan KH Wahid Hasyim, Jalan Jawa, hingga Jalan WR Supratman.
Pemerintah Kota Pasuruan turut berperan aktif dalam memastikan kenyamanan para jamaah haul dengan menyediakan fasilitas pengeras suara dan layar video yang telah dilengkapi dengan akses wifi gratis.
Total 50 sound system dipasang di berbagai kelurahan, bahkan beberapa di antaranya ditempatkan di perbatasan Kota dan Kabupaten Pasuruan.
Wali Kota Pasuruan, Saifullah Yusuf atau yang akrab disapa Gus Ipul, menjelaskan bahwa bantuan sound system dan layar itu untuk membantu jamaah yang tak bisa hadir secara langsung.
BACA JUGA:Dilantik Gubernur Jatim sebagai Pj Bupati Pasuruan, Dr Andriyanto akan Perangi Stunting
BACA JUGA:Peringati Maulid Nabi, Gus Ipul Ajak Warga Bersih dan Tertib Menuju Kota Pasuruan Kota Madinah
"Sound yang kami bantu tersebar di masing-masing kelurahan. Ditempatkan di lokasi strategis sehingga masyarakat yang mungkin tidak bisa menghadiri haul, bisa menyimak dan mendengar prosesi haul dari sekitar tempat tinggal," ujar Gus Ipul.
Keberadaan fasilitas sound system dan layar video ini mendapat apresiasi dari warga yang memiliki kendala hadir langsung.
"Ini sangat bermanfaat karena kami bisa mendengarkan ceramah-ceramahnya sambil bekerja," kata Sugeng, warga Kelurahan Bukir.
Selain ribuan jamaah lokal, sejumlah tokoh nasional turut hadir dalam acara haul ini, termasuk Ketua PBNU KH. Yahya Cholil Staquf, Menteri BUMN Erick Tohir, Menkopulhukam Mahfud MD, dan sejumlah tokoh lainnya.
BACA JUGA:Wasekjen PBNU HM Najib Azca: Awas Generasi Ababil Rentan Terperosok Ideologi Islam Garis Keras!
BACA JUGA:Ketua PCNU Kota Pasuruan Gus Nailurrochman:
Keikutsertaan tokoh-tokoh ini memberikan hikmah dan semangat tersendiri dalam peringatan haul yang penuh makna ini.
Acara peringatan haul ini tidak hanya menjadi momen refleksi keagamaan, tetapi juga menjadi bukti persatuan dan kesatuan dalam beribadah serta menghormati warisan spiritual yang ditinggalkan oleh KH Abdul Hamid bin Abdulloh bin Umar.