Para peneliti ini mengidentfikasi spektrum mutasi, dengan konteks utama nukleotidanya, yang sebagian mereka yang mendapat obat Molnupiravir, yang pada sebagian diantara mereka menunjukkan penularan berkelanjutan (onwards transmission).
Para peneliti ini juga menganalisa catatan medik untuk mengkonfirmasi ada atau tidaknya hubungan langsung antara percabangan G-ke-A ini dengan penggunaan obat molnupiravir.
Tjandra menyimpulkan, pada dasarnya memang akan selalu akan ada berbagai temuan penelitian ilmiah baru tentang Covid-19, yang penyakitnya memang “baru” berusia sekitar 3 tahun.
"Hasil-hasil penelitian yang ada akan terus berkembang dan perlu dikaitkan satu dengan lainnya, sebelum kita dapat mencapai kesimpulan yang benar-benar konklusif nantinya," pungkasnya.(*)