HARIAN DISWAY - Kondisi terus memanas di wilayah Israel bagian selatan yang berbatasan dengan Jalur Gaza. Baku tembak antara pasukan Israeli Defense Forces (IDF) dengan milisi Hamas terus berlangsung.
Petinggi militer IDF mengatakan bahwa pihaknya kini berfokus untuk mengevakuasi Para penduduk sipil Israel dari wilayah-wilayah yang berdekatan dengan Jalur Gaza.
Dalam waktu bersamaan, beredar video yang menunjukkan ratusan pasukan darat Israel bersenjata lengkap naik ke helikopter dan pesawat-pesawat angkut.
“Misi kami 24 jam kedepan adalah mengevakuasi seluruh penduduk Israel yang berdekatan dengan Gaza,” kata Jubir IDF Daniel Hagari sebagaimana dikutip AFP.
Selain itu, Hagari mengungkapkan, pasukan darat Israel kini juga sedang berupaya untuk membebaskan para sandra yang ditawan oleh milisi Hamas.
“Sudah puluhan ribu pasukan yang dikirim (ke perbatasan,Red). Kami akan temukan dan habisi setiap teroris yang berani masuk Israel,” tegas Hagari.
Sementara itu, jumlah korban tewas di Jalur Gaza telah mencapai 313 orang per Minggu, 8 Oktober 2023. Data ini dikonfirmasi oleh Kementerian Kesehatan Palestina di Jalur Gaza.
BACA JUGA:Nobel Perdamaian 2023 untuk Aktivis Perempuan Iran, Masih Berjuang Lawan Penindasan
Korban tewas rata-rata akibat dari serangan udara IDF dengan jet-jet tempur yang membombardir kawasan padat penduduk di Jalur Gaza. Selain 313 orang korban tewas, Kementerian Kesehatan Palestina juga menyebut sekitar 1.99o orang terluka.
Beberapa video menunjukkan bagaimana bangunan apartemen bertingkat roboh setelah dihajar bom-bom dan rudal presisi IDF.
Jubir Hamas Ghazi Hamad dalam sesi wawancara dengan Channel 4 News menyebutkan bahwa serangan yang dilancarkan adalah sebentuk perjuangan untuk meraih kemerdekaan.
“Kami berjuang untuk kemerdekaan, kehormatan dan masa depan bangsa Palestina. Sudah cukup bagi kami hidup dibawah jajahan Israel. Saatnya komunitas internasional sadar bahwa sumber segala kejahatan, penderitaan dan tragedi adalah penjajahan,” jelasnya.
Dikritik soal para Milisi Hamas yang menembaki warga sipil Israel, Ghazi mengatakan bahwa sudah ada perintah dari internal Hamas sendiri untuk menghindari warga sipil.
“Namun ini adalah konfrontasi terbuka. Jadi tidak mudah untuk melakukan itu (menghindari korban warga sipil,Red)” katanya.(*)