SURABAYA, HARIAN DISWAY - Penganiayaan yang dilakukan oleh Gregorius Ronald Tannur terhadap Dini Sera Afrianti dianggap cukup brutal. Mulai dari korban yang terseret mobil dan juga terlindas ban, juga dimasukkannya korban di bagasi mobil. Banyak pihak menduga, saat itu Ronald sedang dalam pengaruh narkoba.
Isma Hakim Rahmat, pegiat antinarkoba dari Gerakan Anti Narkoba Jatim mengatakan, jika dilihat dari ciri-cirinya, kemungkinan Ronald sebagai pemakai narkoba sangat tinggi.
“Salah satu ciri orang dalam pengaruh narkoba adalah emosional, lepas kontrol, dan tidak bisa mengendalikan diri. Itu bisa disebabkan oleh pengaruh lain seperti obat-obatan. Kalau tindakannya (Ronald) seperti itu, keyakinannya menjadi sekian persen ia sebagai pengguna narkoba,” papar Isma kepada Harian Disway, Senin, 9 Oktober 2023.
BACA JUGA:Terseret Kasus Pembunuhan Andini, Perizinan Blackhole KTV Lenmarc Surabaya Masih Bermasalah
BACA JUGA:Sebut Dini Meninggal karena Maag di Blackhole KTV, Kanit Reskrim Polsek Lakarsantri Belum Diperiksa
Isma berasumsi, Ronald merupakan pengguna narkoba yang rutin dan sudah lama. Sehingga ketia ia mengonsumsi makanan dan minuman seperti alkohol, emosinya lebih gampang tersulut.
“Sehingga ketika dirangsang oleh makanan atau minuman yang dapat merangsang ke arah situ. Apapun yang menjadi latar belakang, intinya dia sudah sangat-sangat berbahaya,” ujar Isma.
Artinya, meskipun saat kejadian penganiayaan itu Ronald tidak habis memakai atau sedang terpengaruh narkoba, tapi efek narkoba muncul dari minuman beralkohol yang ditenggaknya.
BACA JUGA:Kronologi Tewasnya Andini, Pengunjung Blackhole KTV Club, Versi Polisi
BACA JUGA:Resmi! Ronald Tersangka Pembunuhan di Blackhole KTV Lenmarc Surabaya
Isma meminta agar pihak kepolisian melakukan tes urine atau pun tes lainnya untuk mengetahui apakah Ronald merupakan pengguna narkoba aktif. (*)