Ia juga menambahkan bahwa tujuan utama mereka hanya untuk menyebarkan ketakutan dan tidak membuat kerusakan yang berdampak buruk.
“Motif peretasan mereka hanya untuk menimbulkan ketakutan dan ketidaknyamanan bukan untuk menciptakan kerusakan yang fatal,” imbuhnya
Pada pekan ini saja, peretasan terbesar pada sistem siber Israel terjadi di universitas Ono Academic, sebuah perguruan tinggi swasta di dekat Tel Aviv.
Pada Hari Senin, 9 Oktober 2023 lalu, sebuah kelompok hacker yang mengaku berasal dari Yordania membobol sistem keamanan universitas tersebut dan mengirimkan sekitar 250.000 catatan untuk karyawan, mahasiswa, mantan mahasiswa, dan lainnya melalui laman Telegram.
Akibat dari serangan ini, perguruan tinggi tersebut terpaksa mematikan sistem mereka untuk sementara waktu.
BACA JUGA:Israel Bisa Babak Belur Kalau Berani Masuki Gaza, Kata Pengamat Militer
Pihak perguruan tinggi tersebut mengatakan bahwa tim keamanan siber mereka telah menyelidiki dan menemukan bahwa terdapat beberapa informasi yang bocor dari sistem website mereka tersebut.
Saat ini, pihaknya sedang menangani masalah ini dan melaporkan peristiwa penyerangan ini kepada pihak berwajib terkait masalah keamanan privasi.
Hingga saat berita ini ditulis, belum ada konfirmasi secara resmi dari pihak Hamas terkait peretasan ini apakah benar dari pihak mereka.(Salsa Amalia)