"Saya akan disclaimer dulu, saya akan kuliah di bidang politik dan hukum. Bidang saya," ujar Mahfud saat membuka.
Ia menegaskan bahwa ada kebijakan yang melarang kampanye politik di kampus. Bentuk kampanye bisa macam-macam. Bisa kuliah, dialog, atau cara lain.
"Nah, saya gak akan kampanye," ungkapnya. Kata Mahfud, politik itu ada dua tingkatan. Pertama, politik tinggi (high) yang inspiratif karena memamaparkan nilai-nilai kenegaraan dan kebangsaan.
Kedua, politik rendah (low) alias elektoral. Misalnya, bikin kuliah untuk menggiring memilih, mengusulkan, mendeklarasikan partai politik atau calon pemimpin politik tertenu.
"Nah, ini gak boleh dilakukan di kampus. Tapi, politik tinggi justru harus diajarkan ke kampus. Karena mengulas gagasan-gagasan kita dalam bernegara," terangnya. (Mohamad Nur Khotib)