BACA JUGA: Komunitas Sepeda: Ulang Tahun Ketiga, Banana CC Bikin Event Balapan Lucu ke Bromo
Material vulkanik akibat letusan itu terlempar ke tenggara, lalu membentuk lembah besar dan kaldera. Dengan kedalaman yang signifikan, kaldera tersebut kemudian menjadi tempat materi vulkanik dari letusan selanjutnya, hingga menumpuk.
Proses itulah yang akhirnya membentuk hamparan lautan pasir.
LEGENDA atau ilmiah? Begini proses terbentuknya Lautan Pasir Bromo.-Retna Christa-Harian Disway-
Di lautan pasir itu ditemukan tujuh pusat letusan dalam dua jalur yang saling silang menyilang. Yakni dari timur ke barat dan timur laut ke barat daya.
BACA JUGA: Berbagai Gangguan Pelancong Bromo Pada Upacara Yadya Kasada
Struktur pasirnya sangat halus. Warnanya hitam. Mirip pasir pantai. Tidak banyak vegetasi yang mampu tumbuh di Lautan Pasir. Hanya rerumputan dan perdu yang bisa berkembang.
Kawasan Lautan Pasir Bromo tampak semakin cantik berkat ''dinding'' berupa tebing yang melingkari lautan pasir. Tingginya antara 200-600 meter, dan kemiringannya sekitar 60-80 derajat.
Di Lautan Pasir Bromo, ada beberapa situs yang layak dikunjungi. Salah satunya adalah Pura Poten. Sebuah bangunan suci yang merupakan pusat upacara keagamaan masyarakat Suku Tengger.
BACA JUGA: Ketangguhan All New Honda BR-V Mendaki Kaldera Bromo
Ada juga Sumur Pitu. Kawah yang terletak di lautan pasir sebagai akibat dari erupsi Gunung Kursi. Yang jika dilihat dari kejauhan, nampak seperti tumpukan batu bata.
Upacara Kasada
Kawah Bromo, selain menjadi tempat upacara Kasada, digunakan sebagai sarana bagi umat Hindu Tengger untuk berdoa, memohon sesuatu.
Seperti disampaikan Afifa Prasetya, koordinator komunitas seni JatiSwara yang tinggal di kawasan Kandangan, Tosari.
BACA JUGA: Pentingnya Tanggal Limolas Panglong Siji dalam Yadnya Kasada 2023 di Bromo
Dia menyebut bahwa jika sedang menginginkan sesuatu, Suku Tengger akan naik ke kawah Bromo. Berdoa pada Hyang Widhi dan leluhur.