SURABAYA, HARIAN DISWAY – Peringatan 1 dekade bulan pengurangan risiko bencana oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Surabaya diselenggarakan di kantor BPBD, Jemursari.
Acara dilaksanakan selama 3 hari, 25-27 Oktober 2023. Pada hari kedua dari rangkaian acara peringatan ini dilakukan dengan penyuluhan simulasi kebencanaan pada siswa kelas 6 Sekolah Dasar Negeri (SDN) Kendangsari 1 dan siswa kelas 5 SDN Jemur Wonosari 1. Acara dibagi menjadi dua sesi, yang pertama sosialisasi dan yang ke dua adalah simulasi. Acara dibuka oleh Laksita Rini selaku kepala BPBD Kota Surabaya. Setelah acara dibuka, Laksita Rini memberi kuis tentang pengenalan pengertian bencana dan kepanjangan BPBD ke pada peserta. Sosialisasi dan penyuluhan mitigasi dipandu oleh Nadia yang dilakukan di aula kantor BPBD Kota Surabaya. Bagaikan langit pagi ini yang cerah, peserta sangat antusias mengikuti jalannya acara, terlihat dari aktifnya para siswa menjawab seiap pertanyaan yang dilontarkan pemateri. Kegiatan dilanjut dengan mengingatkan kembali pengertian-pengertian bencana, mitigasi bencana, kesadaran banjir, dan Penanggulangan Pertama Pada Kecelakaan (PPPK). Juga diajarkan trauma delay ke pada peserta sosialisasi. “Yakni bagaimana cara menghadapinya, jadi tidak boleh sedih, apa yang harus kita lakukan dan juga harus membantu sesama terdampaknya,” ujar wanita berhijab itu. BACA JUGA: Kebakaran Rawa Kucing Meluas, Helikopter BNPB Mulai Proses Water Bombing Laksita Rini berharap dengan adanya kegiatan sosialisasi dan mitigasi ini, anak-anak ini tau apa yang dilakukan apabila terjadi bencana. Di Surabaya khususnya. Kak Nadia, yang kerap di sapa peserta juga menjelaskan potensi bencana yang dapat terjadi di Kota Surabaya. Diantaranya gempa bumi, angin puting beliung, banjir, dan cuaca ekstrem seperti hujan es. “Karena Surabaya juga berada di pesisir pantai Kenjeran maka berpotensi pula terjadi bencana banjir rob, banjir rob itu biasanya disebabkan oleh naiknya air laut, nah itu biasanya tejadi ketika bulan purnama” papar Nadia pada peserta sosialisasi. Beberapa siswa pun menjawab pertanyaan secara spontan dengan candaan seperti saat ditanya tentang cuaca ekstrem di Kota Surabaya, ada yang menyebut salju. BACA JUGA: Kepala BNPB Sebut Kejadian Bencana di Jatim Meningkat 60 Persen, Dari Kekeringan Hingga Bencana Hidrometeorologis Dijelaskan pula bencana non alam yang berpotensi di Kota Surabaya, di urutan pertama adalah kebakaran. Di Surabaya sendiri kebakaran dapat terjadi 4-5 kali dalam sehari. Peserta sosialisasi juga disadarkan akan penyebab kebakaran, seperti konsleting listrik, lupa mematikan kompor, pembakaran sampah yang ditinggal, bermain lilin di dalam rumah, dan merokok. “Karena biasanya kan yang ngerokok membuang pntungnya sembarangan bahkan kadang lupa belum dimatikan, nah biasanya di sekitarnya ada benda lain yang bisa menyulut kebakaran,” jelas wanita berbaju oranye itu. Bencana non-alam lain yang kerap terjadi adalah kecelakaan. Kecelakaan sering terjadi di pagi hari dan sore menjelang malam hari. Jika pagi hari penyebab kecelakaan umunya dikarenakan terburu-buru kerja, takut terlambat, dsb. Sedangkan Kecelakaan yang terjadi di sore menjelang malam hari biasanya karena faktor kelelahan. “Penyebabnya adalah embun pagi, jadi tidak kelihatan kalau sore kecapekan kerja, “ tutur Farel, salah satu peserta penyuluhan. Bencana non-alam lainnya adalah demo, yang berupa tawuran dan perkelahian. Hingga akhir acara, ditutup dengan pembagian doorprize dengan kuis seputar materi yang telah disampaikan. (Dewi Aisyah Alya)Peringati Satu Dekade Bulan Pengurangan Risiko Bencana, BNPB Surabaya Beri Penyuluhan Bencana pada Siswa
Jumat 27-10-2023,20:02 WIB
Reporter : Dewi Aisyah Alya
Editor : Heti Palestina Yunani
Kategori :
Terkait
Jumat 15-11-2024,05:00 WIB
Wapres Gibran Kunjungi Lokasi Pengungsian Gunung Lewotobi, Pastikan Kebutuhan Terpenuhi
Kamis 14-11-2024,08:55 WIB
Rekonstruksi Pasca Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki, Pemerintah Gelontorkan Rp1,17 Triliun Untuk 68 Pemda
Rabu 13-11-2024,13:19 WIB
Dari AS, Prabowo Pimpin Rapat Tanggap Darurat Erupsi Gunung Lewotobi
Jumat 08-11-2024,20:35 WIB
Petugas Pengamatan Berlari Menyelamatkan Diri! Gunung Lewotobi Laki-Laki Muntahkan Kolom Abu Setinggi 8 Km
Terpopuler
Sabtu 16-11-2024,05:40 WIB
Denmark vs Spanyol 1-2: La Furia Roja Kunci Tiket ke Perempat Final
Jumat 15-11-2024,18:12 WIB
Sosok Andrea Cambiaso, Pemain Serbabisa Juventus yang Tak Punya Posisi Favorit
Sabtu 16-11-2024,02:35 WIB
Legenda AS Roma Sebut Claudio Ranieri Cocok dengan Gialorossi: Dia Orang yang Tepat!
Sabtu 16-11-2024,10:26 WIB
Link dan Cara Nonton Mike Tyson vs Jake Paul di Netflix, Berikut Fakta Menariknya!
Sabtu 16-11-2024,07:00 WIB
Isu Pernikahan Nissa Sabyan dan Ayus Mencuat Menyusul Unggahan Ririe Fairus
Terkini
Sabtu 16-11-2024,12:31 WIB
CEO Belift Lab Bantah ILLIT Plagiat NewJeans dan Tuduhan Hanni Soal Bullying
Sabtu 16-11-2024,12:00 WIB
5 Manfaat Tidur Cukup untuk Menjaga Kesehatan dan Kesejahteraan Hidup
Sabtu 16-11-2024,11:38 WIB
Cak Imin: Judi Online Menjadi Bencana Sosial, Pemerintah Siapkan Bantuan untuk Korban
Sabtu 16-11-2024,11:31 WIB
Prediksi Duel Mike Tyson vs Jake Paul, Bisa Berakhir dengan KO?
Sabtu 16-11-2024,11:08 WIB