5 Cara Meningkatkan Kepercayaan Diri Anak, Orang Tua Harus Terlibat!

Jumat 03-11-2023,17:20 WIB
Reporter : Diana Febrian Dika
Editor : Heti Palestina Yunani

HARIAN DISWAY - Kepercayaan diri merupakan salah satu bekal utama si kecil untuk bersosialisasi. Kepercayaan diri tersebut turut mempengaruhi sikap anak.

Misalnya dalam berbicara, bertindak, mempelajari hal baru, menyelesaikan permasalahan, dan melatih daya juang untuk meraih sesuatu yang dia inginkan. 

Selain itu, rasa percaya diri juga dapat membantu anak mengatasi kegagalan. Anak yang percaya diri cenderung terus mencoba sesuatu yang ia inginkan hingga mendapatkan hasil yang diharapkan.

Mereka adalah pribadi yang percaya dengan kemampuan yang dimiliki serta semangat pantang menyerah. Sedangkan anak-anak yang memiliki rasa percaya diri rendah, relatif mudah menyerah.

Mereka juga tidak memiliki keberanian untuk mencoba lantaran merasa tak memiliki kemampuan. Mereka merasa rendah diri, takut melakukan kesalahan, takut memulai, dan takut jika gagal.

BACA JUGA: Ayah Wajib Tahu! Ini Dampak Father Hunger pada Anak

Alhasil mereka tidak melakukan usaha maksimal atau bahkan menghindari tanggung jawab. Tak heran banyak orang tua menginginkan anaknya tumbuh sebagai pribadi yang percaya diri.

Untuk menumpuhkan rasa percaya diri anak, orang tua perlu memupuknya sejak dini. Bahkan sangat perlu keterlibatan orang tua secara serius. Berikut ini adalah lima cara yang bisa diterapkan oleh orang tua.

1. Beri Pujian atas Usahanya Bukan Hasilnya

Proses adalah hal yang jauh lebih penting dibanding hasil. Orang tua sepatutnya menghargai usaha anak untuk mencapai sesuatu yang dia inginkan.

Berilah pengertian untuk tidak perlu malu karena telah berusaha dan melakukan yang terbaik. Menang atau kalah merupakan hal yang biasa. Kegagalan bukanlah aib. Sehingga tak perlu berkeciil hati.

Meskipun sekadar “Hebat ya, Adek!” atau “Semangat lombanya, Kak!”, sudah bisa memupuk harga diri anak.
Banyak cara untuk meningkatkan kepercayaan diri pada anak. Di antaranya memberikan pujian kepadanya. -Freepik-

Selain itu, cobalah memajang hasil karyanya baik yang dia lakukan di rumah maupun di sekolah. Saat mereka membuat karya seni, menulis cerita, atau mengerjakan tugas keterampilan di sekolah.

Hal sederhana seperti in mampu membuat anak merasa diapresiasi usahanya alih-alih hasilnya.

BACA JUGA: Hindarkan Pengaruh Negatif, Ini 10 Channel YouTube Edukatif yang Aman untuk Anak

Kategori :