GRESIK, HARIAN DISWAY--Hari ini sudah mulai masa “dilarang kampanye” hingga 27 November 2023. Para bakal capres-cawapres pun sudah menghentikan kegiatan kelilingnya. Terakhir, Ganjar Pranowo dan Mahfud MD menghadiri acara Doa Keselamatan untuk Bangsa di Stadion Gelora Joko Samudro (Gejos) Gresik, tadi malam.
Diperkirakan 50 ribu kiai dan santri hadir di sana. Juga tentu saja para tokoh politik. Ada Ketua DPD PDI Perjuangan Jatim Said Abdullah, Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani, Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani, dan Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi yang sekaligus menjadi juru kampanye Ganjar-Mahfud.
BACA JUGA:Mulai dari Gofud, Gama, Gempita, Singkatan Apa yang Pas untuk Ganjar-Mahfud?
BACA JUGA:Bobroknya Indonesia Versi Mahfud MD
Acara sudah dimulai sejak pukul 19.00 WIB. Selang satu jam kemudian para tokoh itu datang. Menyapa ribuan warga dan para relawan Ganjar-Mahfud.
“Ibu Megawati Soekarnoputri menyampaikan salam hangat kepada bapak ibu hadirin sekalian. Dan menyampaikan permohonan maafnya beliau nggak bisa hadir di sini,” ujar Puan. Siang sebelumnya, Puan bersama ibunya dan Ganjar-Mahfud berziarah ke makam Bung Karno di Blitar. Lantas baru meluncur ke Gresik. Ganjar pun tak bisa datang lantaran ada jadwal menghadiri acara sepak bola antar-kecamatan di Stadion Gelora Bung Tomo.
Puan menegaskan bahwa momen malam itu bukan untuk bicara Ganjar-Mahfud. Tapi, untuk masa depan Indonesia. Menyamakan hati dan pikiran demi Indonesia yang sejahtera, adem-tentrem.
BACA JUGA:Anak-anak Muda di Pusaran Pilpres 2024 (2): Bertemu Sekali, Novi Langsung Dilamar Ganjar
“Menyatukan pikiran dan hati kita. Untuk sama-sama memenangkan dan memilih Pak Ganjar dan Pak Mahfud. Ya nggak? Yo ora? Yo to? Tenan? Siap?” sambung Puan. Putri Megawati itu juga ingin meyakinkan warga. Agar yakin dengan Ganjar-Mahfud meski ada yang menentangnya.
“Semua saudara-saudara. Ayo. Mari kita ketuk pintu semua masyarakat yang ada di Jawa Timur. Kita pilih Ganjar-Mahfud,” tandas Puan lagi. Acara doa bersama itu mengundang kiai kondang KH Anwar Zahid. Juga kiai muda Gus Azmi. Dibuka dengan pembacaan selawat bersama-sama. (*)