HARIAN DISWAY - Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), kemarau panjang di Indonesia pada tahun 2023 disebabkan oleh beberapa faktor.
Salah satu penyebab terbesar adalah terjadinya El Nino. El Nino adalah fenomena pemanasan suhu muka laut di Samudra Pasifik bagian tengah dan timur yang dapat menyebabkan perubahan cuaca di berbagai wilayah di dunia.
El Nino dapat menyebabkan musim hujan di Indonesia menjadi lebih pendek dan musim kemarau menjadi lebih panjang.
Kondisi itu diperparah dengan pemanasan global juga dapat menyebabkan perubahan pola cuaca di dunia, termasuk di Indonesia.
Pemanasan global dapat menyebabkan uap air di atmosfer meningkat, yang dapat menyebabkan cuaca lebih kering dan panas.
Faktor perubahan penggunaan lahan juga berdampak besar. Deforestasi dan konversi lahan pertanian menjadi lahan terbangun, dapat mengurangi kemampuan tanah untuk menyerap air hujan.
BACA JUGA:Waspada, Cuaca Panas Tingkatkan Penyakit Tipes, Vaksinasi dan Jaminan Air Bersih Jadi Sangat Penting
BACA JUGA:Mulai Hujan di Jawa Bagian Barat, Cuaca Ekstrim di Banten dan Cimahi
Hal itu dapat menyebabkan air hujan lebih cepat mengalir ke sungai dan laut, sehingga mengurangi ketersediaan air tanah.
Dampak kemarau panjang di Indonesia :
Kekeringan
Kekeringan dapat menyebabkan kekeringan pada lahan pertanian, perkebunan, dan hutan. Hal ini dapat menyebabkan gagal panen, penurunan produksi pangan, dan kebakaran hutan.
Kebakaran Hutan
Kekeringan dapat meningkatkan risiko kebakaran hutan. Kebakaran hutan dapat menyebabkan polusi udara, kerusakan lingkungan, dan kerugian ekonomi.
Krisis Air Bersih