HARIAN DISWAY - Polemik panjang putusan MK (Mahkamah Konstitusi) mempengaruhi survei elektabilitas calon pasangan yang akan berkontestasi di 2024.
Menurut beberapa lembaga survei pasangan Calon Prabowo-Gibran mengalami trend menurun akibat polemik tersebut. Ganjar perlahan menyusul dan Anies tetap berada di posisi terbawah dalam perolehan polling.
Putusan yang mengabulkan gugatan terkait usia minimal calon presiden-wapres mengakibatkan penurunan elektabilitas Prabowo.
Dilansir dari lembaga Charta Politika, pengamatan perolehan elektabilitas pada periode 26-31 Oktober 2023 turun menjadi 44,4 persen, berbanding terbalik dengan perolehan sebelumnya yang memperoleh angka 49,4 persen.
BACA JUGA:Terpilih Jadi Ketua MK yang Baru, Suhartoyo Ingin Kembalikan Kepercayaan Publik
Hal ini tidak lain karena polemik putusan yang bermasalah secara etis dan secara tidak langsung tertuju pada pencalonan Gibran. Pengesahan tersebut diisukan menjadi pondasi dalam pembentukan dinasti politik keluarga Jokowi.
Implikasi tersebut berdampak kepada kepercayaan publik terhadap pasangan yang diusung oleh KIM (Koalisi Indonesia Maju).
“Kita tahu salah satu pertimbangan publik dalam memilih calon pemimpin, salah satu nya adalah kualitas calon yang dianggap publik paling penting dalam memimpin adalah memiliki intergritas dan tidak bermasalah hukum,” terang Saidan, surveyor SMRC .
BACA JUGA: Prabowo Subianto Ingatkan Buruh Agar Tak Banyak Tuntut Gaji Naik, Ini Alasannya
Pasangan Anis-Imin juga mengalami penurunan tipis, sebelumnya elektabilitas Anies berada di angka 24,8 persen. Kini elektabilitas pasangan yang mengusung narasi perubahan tersebut turun menjadi 24,3 persen.
Meskipun terbilang stagnan, perolehan tersebut diperkirakan akan terus bertambah melihat potensi migrasi suara akibat polemik ini.
“Mereka yang tidak setuju dengan putusan MK lebih banyak memilih Anies Baswedan, sejauh ini polemik yang terjadi lebih menguntungkan di pihak Anies-Muhaimim,” Saidan Ahmad.
BACA JUGA: Daftar Konglomerat yang Masuk TKN Prabowo-Gibran, Kekayaannya Puluhan Triliun
Di lain sisi pasangan yang diusung oleh PDIP, Ganjar-Mahfud mengalami peningkatan menyusul perolehan Prabowo dengan selisih 3,6 persen. Elektabilitas Ganjar mencapai 40,8 persen yang sebelumnya 39,6 persen.
Perolehan tersebut membuat PDIP dan koalisi bersemangat dalam mendapatkan atensi publik untuk meningkatkan elektabilas dengan terus mengkritisi polemik ini.