Duel Politik Dua Kubu Lama

Jumat 10-11-2023,16:46 WIB
Reporter : Djono W. Oesman
Editor : Yusuf Ridho

BACA JUGA: Guruh Soekarnoputra Usul Jokowi Jadi Ketum PDIP, Partai Keluarga Terancam

BACA JUGA: Pidato Kenegaraan, Jokowi Kaget Dirinya Dijuluki Pak Lurah

Para elite politiknya sekarang sudah tua. Tapi, mereka tetap berebut kuasa, menarik simpati dari sekitar 200 juta pemilih dalam Pemilu 14 Februari 2024. Itulah pertarungan terakhir mereka sebagai Titan. Istilah Titan dalam mitologi Yunani adalah para penguasa bumi turun-temurun, sebelum para dewa Olimpus.

Joko Widodo, sebut Jaffrey, adalah perkecualian. Jokowi adalah anomali politik Indonesia. Semula bukan siapa-siapa (sebenarnya pengusaha mebel), lalu dicalonkan jadi wali kota Solo dan terpilih. Memimpin Solo dengan baik. Dan seterusnya, sampai jadi presiden RI dua periode.

Tentu, terpilihnya Jokowi jadi presiden kali pertama mengejutkan dua kubu para Titan itu. Lebih mengejutkan mereka lagi, Jokowi bekerja bagus. Karena itu, ia disukai rakyat (tingkat kepuasan publik terhadap kinerja Jokowi 81,9 persen versi Lembaga Survei Indonesia, 1–8 Juli 2023).

BACA JUGA: Capres-Cawapres: Deklarasi Kesabaran

BACA JUGA: Soal Capres dan Kepala Daerah Paling Jawa di Tanah Jawa

Jaffrey: ”Namun, Widodo, yang upayanya untuk meraih masa jabatan ketiga di luar konstitusi, dihalangi oleh orang lama ini. Mereka tidak siap untuk melepaskan kekuasaan dan secara terbuka menyatakan niatnya untuk ’ikut campur’ dalam persaingan tersebut.”

Dilanjut: ”Sebaliknya, Joko Widodo memanfaatkan popularitas dan kendalinya yang abadi atas lembaga-lembaga negara untuk memastikan terpilihnya penerus yang bersahabat dan memantapkan dirinya di antara generasi baru raja-raja.”

Jadi, wacana Jokowi ingin lanjut tiga periode sudah diungkap di situ. Sudah mendunia. Dan, ketika tulisan tersebut dimuat, belum muncul nama Gibran. Pasalnya, Gibran diusulkan Partai Golkar jadi cawapres mendampingi Prabowo pada 21 Oktober 2023. Tapi, Jaffrey sudah memprediksi dengan kalimat ”penerus yang bersahabat”.

BACA JUGA: Puan, Capres, dan Regenerasi PDIP

BACA JUGA: Capres Survei

Dikutip dari buletin ilmiah Harvard Law School, 17 Juli 2019, bertajuk Presidential Power Surges karya Erin Peterson, semua presiden yang berprestasi baik dan disukai rakyat cenderung ingin memperpanjang masa kekuasaan. Melebihi dua periode. Kalau bisa seumur hidup. Dan, itu hal wajar.

Terutama, jika presiden itu berhasil melampaui masa sulit negara yang dipimpin. Ketika presiden sukses memimpin di masa sulit, pastinya rakyat suka. Mencintai sang presiden. Saat itulah presiden cenderung ingin memperpanjang masa kekuasaan. Dan, rakyat tetap suka.

Erin Peterson di situ mengutip pendapat Prof Noah Raam Feldman, guru besar hukum Harvard Law School, dalam bukunya yang berjudul Scorpions: The Battles and Triumphs of FDR’s Great Supreme Court Justices, mengambil contoh berikut ini:

Ketika AS dilanda megakrisis ekonomi (the great depression) pada 1933, Presiden Franklin D. Roosevelt menerbitkan program New Deal. Itu meningkatkan kepercayaan konsumen. Mendukung pekerja. Memperkuat kemampuan pengaturan ekonomi.

Kategori :