Refleksi Hari Pahlawan 10 November 2023: Pahlawan Penjaga Asa

Sabtu 11-11-2023,20:32 WIB
Oleh: Noor Arief Prasetyo

Sepenggal kisah di atas dinukil dari karya fenomenal Cindy Adams dalam bukunya yang berjudul Bung Karno Penyambung Lidah Rakyat Indonesia.   

Satu abad lebih sejak pertemuan Bung Karno dengan Marhaen (petani), kondisi petani Indonesia tak banyak berubah. Pelik masalah berkelok dan menapaki jalan terjal yang harus ditempuh. Profesi petani menempati strata terbawah dalam hal kesejahteraan masyarakat Indonesia. 

Bertani identik dengan kumuh dan kotor sehingga banyak kaum muda saat ini tidak tertarik memilih profesi ini. 

Problematika di atas diperumit lagi dengan berbelitnya tata kelola pertanian di republik ini. Sistem yang ada semakin mengarah pada perburuan rente yang menguntungkan segelintir pihak, ketidakmerataan akses mulai dari permodalan, kepemilikan lahan, air, benih, hingga penentuan harga komoditas menjadi faktor pembatas yang harus dihadapi petani Indonesia.

Fenomena di atas juga ditimpali dengan berkurangnya lahan pertanian produktif dan beralih fungsi menjadi pemukiman. Biaya produksi membumbung tinggi tak sepadan dengan hasil yang diperoleh sehingga banyak petani berputar arah mengalihfungsikan lahan pertanian menjadi pemukiman. Harapan mendapat keuntungan materi berlimpah. 

Lahan pertanian menyempit, produktivitas rendah, pola pikir petani pragmatis (tidak mau repot), hingga bertani dengan metode eksploitatif yang pastinya mengancam masa depan pertanian Indonesia. Agraris yang oportunis

Padahal pertanian adalah penyangga kehidupan masyarakat Indonesia. Tanpa aktivitas pertanian, krisis pangan tidak akan terhindarkan. Sektor ini juga menjadi tumpuan hidup bagi jutaan orang yang tinggal di pedesaan. Hingga saat ini, pertanian memiliki peranan penting dalam tata kehidupan di Indonesia. Setidaknya peran tersebut berkaitan dengan ketersediaan pangan, lapangan kerja, dan menjadi fondasi dasar transformasi ketahanan serta kedaulatan pangan yang sering didengungkan. 

Slogan ketahanan pangan bahkan kedaulatan pangan tampaknya masih jauh dari realita. Ketergantungan impor produk pertanian masih menjadi lingkar masalah yang tak kunjung usai. Yang lebih menggelitik lagi, saat ini Indonesia sering mengimpor produk pertanian (khususnya pangan) dari Negara yang dulunya belajar Pertanian pada kita. Ironis!! 

Status sebagai negara agraris nampaknya akan berubah menjadi oportunis. 

Transfer Teknologi dan Perubahan Perilaku

Petani merupakan entitas vital dalam struktur sosial dan ekonomi sebuah negara. 

Mereka bekerja penuh dedikasi, memiliki peran tak ternilai dalam memastikan ketersediaan pangan bagi populasi nasional. Tidak hanya menjadi penyedia pangan, tetapi juga penjaga lingkungan, penggerak ekonomi, penjaga tradisi, dan pilar kebudayaan. 

Untuk menjaga keberlanjutan pertanian dan mendukung petani, diperlukan upaya-upaya yang tidak hanya berfokus pada program jangka pendek saja.  Inisiasi pemberdayaan dalam bentuk pendampingan intensif kepada petani layak dilakukan. 

Pendekatan dengan skema yang menitik beratkan pada perubahan perilaku dan transfer teknologi juga sangat relevan dalam mendukung pembangunan di sektor pertanian. Pendekatan ini bertujuan untuk memberikan pelatihan dan pendidikan praktis kepada petani, sehingga dapat meningkatkan keterampilan dan pengetahuan dalam mengelola usaha pertanian. 

Pendekatan ini tidak hanya menitikberatkan pada pengetahuan teoritis, tetapi juga memberi kesempatan petani untuk terlibat langsung di lapangan (praktik bersama). Pemanfaatan sumber daya alam sekitar, dan strategi pengembangan usaha pertanian yang efektif juga menjadi materi utama. Hal ini diyakini dapat membantu petani untuk lebih efisien dalam usaha pertanian, meningkatkan produktivitas, dan adaptif terhadap perubahan iklim laiknya cuaca ekstrem, banjir, dan kekeringan. 

Pertukaran informasi, kolaborasi antarpetani memungkinkan mereka untuk berbagi pengalaman, mengevaluasi hasil pertanian, dan belajar dari keberhasilan serta kegagalan sesama petani. Sehingga akan menciptakan komunitas yang kuat di sektor pertanian.

Kategori :