SURABAYA, HARIAN DISWAY – Diskusi itu berlangsung gayeng. Di ruang rapat, hingga di sudut-sudut ruang redaksi. Itulah yang terasa saat 14 anggota delegasi Universiti Malaysia Perlis (Unimap) mengunjungi Harian Disway, Rabu, 22 November 2023. Mereka datang dengan dipandu oleh staf Badan Kerja Sama Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya.
Rombongan dari Unimap dipimpin oleh Head of International Mobility Nor Juliana Johari. Sedangkan tim Untag Surabaya dipandegani oleh Kepala Bidang Mobilisasi Internasional Elisa Sulistyorini S.T., M.T.
Mereka diterima oleh CEO Harian Disway Tomy Gutomo, Wapemred Doan Widhiandono, dan koordinator berita online Retna Christa.
’’Harian Disway ini didirikan oleh Dahlan Iskan, mantan Menteri BUMN, yang juga jurnalis senior. Pak Dahlan ini setiap hari menulis. Tanpa libur. Tentang apa saja,’’ kata Tomy.
Ia bercerita bahwa Harian Disway adalah wujud visi Dahlan Iskan untuk melahirkan jurnalisme yang berkualitas. ’’Agar anak-anak muda juga bisa membaca karya jurnalistik yang baik,’’ tambah pria yang juga mengajar di sejumlah kampus tersebut.
Karena itu, Tomy cukup takjub karena beberapa mahasiswa dari Unimap mengaku masih membaca koran. Sensasinya beda, kata mereka. Lebih personal, ada rasa khas saat memegang kertas koran, dan sebagainya.
’’Jadi, bagaimana kalau kita mendirikan koran di Perlis saja?’’ timpal Doan Widhiandono. Tawa pun merebak.
Diskusi antara redaksi Harian Disway dan delegasi Universiti Malaysia Perlis tentang gaya tulisan Dahlan Iskan.-Boy Slamet-Harian Disway-
Para tamu itu pun diajak untuk office tour. Mengelilingi ruang-ruang kantor Harian Disway yang pernah menjadi galeri seni itu.
Mereka bertanya tentang lukisan-lukisan yang tergantung di dinding. Juga berdiskusi tentang perwajahan Harian Disway yang khas. Salah satu yang ditanyakan adalah cara memilih cover dan bagaimana punya ide membuat halaman depan yang menarik.
’’Halaman depan ini dipilih dari isu paling menarik yang didapatkan jurnalis pada hari itu. Kalau perlu gambar ilustrasi, redaksi akan berdiskusi dengan illustrator,’’ jelas Doan.
Ia juga mengatakan bahwa saat ini ada begitu banyak mahasiswa magang di Harian Disway. ’’Ini salah satu visi kami. Harian Disway harus bisa menjadi tempat belajar jurnalistik yang baik,’’ ujar Doan yang juga dosen di Untag Surabaya tersebut.
Nor Juliana Johari pun menyambut baik. ’’Nanti saya bilang ke Dekan. Barangkali ada mahasiswa yang bisa magang di sini. Juga semoga tim Harian Disway bisa berkunjung ke Unimap. Untuk sama-sama belajar,’’ ungkapnya.
Para mahasiswa Unimap juga terlihat antusias. ’’Jurnalistik itu perlu kreativitas. Harus jeli dan update dengan topik-topik menarik. Menurut saya, jurnalistik itu termasuk seni juga,’’ ucap Tanushaa Gail Gabriel, salah seorang mahasiswa.
’’Banyak yang kami dapatkan selama di sini. Mengenali karya dan tulisan, bagaimana cara kerja media di Indonesia. Kami banyak belajar hal baru di sini,’’ ucap Lim Kre Enn, mahasiswa yang lain.
Dialog mahasiswa Universiti Malaysia Perlis dengan Wapemred Harian Disway Doan Widhiandono tentang gaya perwajahan Harian Disway.-Boy Slamet-Harian Disway-
Menurut Elisa Sulistorini, para mahasiswa Unimap itu sebenarnya tidak ada yang berlatar belakang jurnalistik. ’’Sebagian besar mahasiswa ini berlatar belakang engineering. Tetapi, penting juga untuk menunjukkan kepada mereka bagaimana cara bekerja media di Indonesia itu berbeda dengan cara bekerja media di Malaysia. Ini juga sebagai salah satu bentuk wawasan dan pengetahuan untuk mereka,” jelas dosen Fakultas Teknik Untag Surabaya tersebut.
Ini bukan kali pertama Harian Disway dikunjungi oleh kampus asing. Pada 21 September 2023, dua anggota delegasi Walailak University, Thailand, melawat ke redaksi. Mereka adalah Direktur The Center for Cooperative Education and Career Development Dr Attanan Tachopisalwong dan Sanghatai Khabklomsong.
Kunjungan tersebut didampingi oleh Kepala Bidang Kerja Sama Internasional Untag Surabaya Amalia Nurul Muthmainnah S.I.Kom., M.A.
Foto bersama, dari kiri Amalia Nurul Muthmainnah, Sanghatai Khabklomsong, Anna Quan Wong (Direktur Keuangan Harian Disway), Dr Attanan Tachopisalwong, Doan Widhiandono (Wapemred Harian Disway), Vanessa Vallerie (Business Manager Harian Disway), dan Matthe-Boy Slamet-Harian Disway-