Selama ini hanya ada kecaman, kritikan, dan tuduhan yang dilontarkan oleh para pemimpin dunia. Belum ada yang berani bertindak seberani Qatar dan Mesir, untuk mengakhiri agresi ini.
BACA JUGA:Lima Bayi Prematur di RS Al-Nashr Dilaporkan Tewas Membusuk, Orang Tua dan Petugas Dipaksa Mengungsi
Jalanan di Perbatasan Rafah hancur hingga meninggalkan lubang besar karena serangan brutal Tentara IDF semalaman pada 2 Desember 2023 -Instagram @Motaz_azaiza-
Motaz memberi peringatan kepada seluruh pemimpin dunia bahwa ia dan warga Gaza kini berusaha untuk tetap hidup menghindari serangan zionis Israel.
Mereka juga akan terus berjuang dan bertahan bersama meskipun tanpa dukungan dari para sebagian besar para pemimpin yang memilih diam saat menyaksikan kejahatan kriminal yang dilakukan tentara IDF.
“Ingat, kami bukanlah konten yang hanya terus kalian bagikan. Kami adalah orang-orang yang sedang menghadapi kebengisan genosida Tentara Israel yang ada di Gaza. Kami akan berusaha untuk tetap hidup walaupun sendirian,” tukasnya.
Pengakuan Motaz tersebut langsung memuncaki trending seharian di X (twitter) dengan penggunaan tagar #Motaz pada 3 Desember 2023.
Sebanyak 67 jurnalis dinyatakan tewas, sejak peperangan di Gaza mencuat pada 7 Oktober 2023.
Sementara itu, korban tewas warga sipil kini tembus sebanyak 15.200 orang. Sekitar 70% diantaranya adalah perempuan dan anak-anak.
Selama tentara IDF masih bersikeras untuk melanjutkan pembantaian di Gaza, jumlah korban warga sipil akan terus bertambah.
Kekejaman Israel dan ambisi PM Israel Benjamin Netanyahu untuk menguasai Gaza harus secepatnya diakhiri. (Salsa Amalika)