"Harga-harga kebutuhan pokok inilah yang akan menjadi prioritas kami untuk diselesaikan sesegera mungkin," jelas Anies.
"Dalam 100 hari pertama, kita akan menyiapkan tim untuk langsung bekerja memotong mata rantai dan tata niaga yang merugikan bagi petani dan merugikan pembeli," tegas mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut.
Tidak hanya pedagang sembako yang mengeluh. Pedagang pakaian pun merasakan bahwa ekonomi yang semakin sulit membuat dagangan mereka tidak laku.
BACA JUGA: Anies Baswedan Berkunjung ke Pesantren di Deli Serdang, Minta Ulama Tegur Pemerintah
BACA JUGA: 4 Tantangan Global Menurut Anies Baswedan, Tawarkan Solusi Kekuatan Berbasis Nilai
Dari curhatan mereka, Anies mendapatkan fakta bahwa omzet mereka juga menurun drastis. Padahal, pedagang garmen tidak mengalami masalah cuaca dan pupuk seperti halnya pedagang sembako.
"Mereka ini berdagang di tingkat grosir, yang tidak ada kaitannya dengan hal-hal yang selama ini dipercakapkan. Tapi mereka merasa ada kebijakan yang membuat omset mereka mengalami penurunan yang luar biasa," papar Anies.
"Jadi prioritas kami adalah menurunkan harga kebutuhan pokok, dan juga terkait dengan harga-harga kebutuhan sehari-hari yang harganya naik dan omzet pedagangnya turun," lanjut pria yang pernah menjabat Menteri Pendidikan tersebut. (*)