“Usulan ketiga, dampak paparan wolbachia yang relatif homolog pada variasi ekologi dan epidemiologi yang kenyataannya ada di alam,” tutur Tjandra.
“Hal ini sesuai publikasi di jurnal ilmiah internasional Lancet bulan Oktober ini yang isinya tentang "pisau bermata dua" dari pendekatan dengan nyamuk berwolbachia ini,” imbuh Tjandra.
Poin terakhir yang Tjandra tegaskan ada 2 catatan penting mengenai penerapan Wolbachia. Menurutnya, pendekatan dengan nyamuk berwolbachia ini bukanlah "silver bullet" dalam pengendalian dengue, sesuai pernyataan National Environment Agency Singapore beberapa waktu yang lalu.
Hal kedua yang perlu digarisbawahi juga oleh Tjandra bahwa pengendalian dengue dengan nyamuk berwolbachia tidak dapat dilakukan sendiri saja, harus bersama dengan program pengendalian vektor yang lain.
“Hal ini sesuai pernyataan dari WHO Amerika dalam publikasinya pada bulan Agustus 2023,” pungkas Tjandra. (Wehernius Irfon)