SURABAYA, HARIAN DISWAY - Diprediksi akan ada 107 juta pergerakan masyarakat sepanjang libur Natal dan Tahun Baru 2024. Dan sekitar 17 persen terjadi di Jawa Timur. Angka ini menjadi yang tertinggi secara nasional berdasarkan survei yang dikeluarkan Kementerian Perhubungan.
Sekdaprov Jatim Adhy Karyono menyatakan, total prediksi pergerakan masyarakat yang keluar wilayah Jatim sebesar 17,54 juta orang atau naik 16,30 persen. Sementara untuk jumlah pemudik dengan tujuan Jatim sebanyak 16,3 juta orang atau sekitar 15,10 persen.
Sejumlah daerah menjadi tujuan favorit. Di antaranya, Kota Malang, Kabupaten Malang, dan Kota Batu. Tentu pergerakan ini akan berdampak pada tingkat kunjungan wisatawan.
BACA JUGA:SB dan TSS Bakal Terintegrasi dengan Trans Jatim
BACA JUGA:Komisi III DPR RI Apresiasi Komitmen Kemenkumham Jatim Ciptakan Pemilu Luber Jurdil
"Tahun ini jumlah wisatawan yang masuk ke Jatim akan jauh lebih banyak. Ada sekitar 30 persen pergerakan masyarakat dari dan keluar Jatim,” kata Adhy dalam keterangan tulisnya, Sabtu, 16 Desember 2023.
Apalagi, jika melihat capaian pariwisata Jatim beberapa bulan sebelumnya. Menurut data BPS, destinasi wisata di Jatim menjadi favorit bagi wisatawan domestik. Hasilnya, total transaksi kunjungan dalam setahun sebesar Rp 487 triliun.
Tercatat sebanyak 200,5 juta orang berkunjung ke Jatim hingga Juli 2023. Dalam kunjungan itu, rata-rata pengeluaran saat berkunjung sebesar Rp 2,43 juta.
Ya, Jatim memiliki banyak destinasi wisata bahkan berkelas dunia yang jadi destinasi favorit. Ada Kawah Ijen dan Gunung Bromo yang eksotis. Juga Gili Iyang di Sumenep yang memiliki kandungan oksigen tertinggi kedua di dunia.
Selain itu, Adhy pun menyinggung terkait pengamanan perayaan Natal yang akan dilakukan oleh umat kristiani tahun ini. Apalagi, Surabaya dipilih sebagai tuan rumah perayaan Natal nasional yang rencananya akan digelar pada 27 Desember 2023 mendatang.
Belajar dari pengalaman sebelumnya, beberapa gereja di Surabaya pernah menjadi sasaran penyerangan kelompok terorisme. Adhy memastikan pengawasan dan pengamanan di gereja-gereja akan diperkuat dan diperketat.
"Ini juga perlu diperhatikan. Kita ingin memberikan perlindungan dan kenyamanan kepada saudara-saudara kita yang akan melakukan ibadah natal dan tahun baru," katanya. (*)