MATARAM, HARIAN DISWAY - Anies Baswedan menghabiskan awal pekan ini dengan mengunjungi Mataram, Lombok Barat. Pada Selasa, 19 Desember 2023, capres nomor urut 1 itu datang ke Pondok Pesantren Al-Aziziyah.
Namun, di pondok pesantren, para kandidat Pilpres 2024 dilarang berkampanye. Namun, Anies Baswedan tidak kehabisan akal.
Ia memanfaatkan momentum bertemu para santri untuk mengajak mereka menggunakan hak pilih dalam Pemilu 2024. Baik saat pilpres maupun pemilu legislatif.
BACA JUGA:Pekan Keempat Kampanye, Anies dan Ganjar Blusukan ke Pasar
BACA JUGA:Anies Baswedan Janji Bebaskan Aceh dari Kemiskinan: Perubahan Butuh Kewenangan
"Karena di Pondok tidak boleh kampanye, jadi saya menganjurkan saja untuk semua yang sudah memiliki hak pilih, supaya dimanfaatkan hak pilihnya," kata Anies Baswedan.
Ia mengajak para santri untuk menggunakan hak pilih bukan semata mendulang suara buat dirinya sendiri. Tapi juga untuk meminimalkan potensi kecurangan pada kontestasi Pemilu.
TAK BOLEH kampanye di pondok pesantren, Anies Baswedan minta Santri di Mataram lakukan ini..-Kedeputian Media dan Komunikasi Timnas AMIN-
"Supaya hak pilihnya bisa dihitung, jangan coblos dua (calon), coblos tiga. Coblosnya satu saja. Karena kalau coblos lebih dari satu, tidak sah nanti. Manfaatkan (hak pilih) itu, jangan disia-siakan," kata capres yang berpasangan dengan Muhaimin Iskandar tersebut.
BACA JUGA:Anies dan Ganjar Ngebut, Prabowo Belum Cuti Lagi
Kehadiran Anies disambut oleh ribuan santri yang bersholawat bersama. Capres yang diusung Partai Nasdem, PKB, dan PKS itu mengklaim mendpatkan dukungan dari 5.000 santri dan 40 ribu alumni Ponpes Al-Aziziyah.
Sementara itu, di ponpes tersebut, Anies Baswedan bersilaturahmi dengan para tuan guru dan alim ulama sembari meminta restu menjelang Pilpres 2024.
"Kami berharap bisa mendapat doa dari tuan guru dan alim ulama di dalam perjuangan untuk membawa perubahan untuk Indonesia adil dan makmur untuk semua," kata Anies Baswedan.
BACA JUGA:Kunjungi Pekanbaru, Ini Janji Anies Baswedan Soal Minyak dan Pasar Tradisional
BACA JUGA:Anies Kritik Demokrasi Tanpa Oposisi, Arifki Chaniago: NasDem dan PKB Masih Ikut Jokowi