Nata menuturkan, melalui Warung D3mokrasi, ia ingin membangun kesadaran bersama di tengah masyarakat, bahwa masa depan umat manusia ke depan harus dipimpin oleh pemimpin yang memiliki gagasan dan pengalaman yang matang.
Ia pun dengan lantang menyebut, kriteria pemimpin yang gagasan dan rekam jejaknya telah teruji itu adalah pasangan Ganjar Pranowo - Mahfud MD.
“Semua orang percaya pada Mas Ganjar dan Pak Mahfud. Kami diaspora Indonesia di luar negeri akan merasa tenang bila dipimpin oleh Mas Ganjar dan Pak Mahfud. Mereka berdua adalah sosok yang berproses serta ditempa dari bawah. Sebab itu, kami yakin mereka berdua sangat paham dengan persoalan rakyat dan tentu sangat dekat dengan rakyat,” kata Nata.
Nata juga menjelaskan bahwa ia dan WNI lainnya di Timur Tengah dan Afrika, mengajak berbagai lapisan masyarakat untuk bekerja sama mendorong agar Pemilu 2024 ini menjadi momentum agar demokrasi Indonesia naik kelas.
Ia juga menyebut gagasan Ganjar Pranowo pada debat pertama kemarin sangat kongkret dan jelas dibandingkan capres lain, karena berangkat dari rekam jejak dan pengalaman.
"Pemilu 2024 merupakan momentum untuk memberikan pendidikan politik yang baik bagi masyarakat. Kami ingin demokrasi Indonesia itu naik level, dari prosedural menjadi substansial. Jangan sampai substansinya enggak dapet, eh yang proseduralnya di otak-atik oleh tangan-tangan kotor penguasa," katanya.
"Sebetulnya kami tidak sedang memperjuangkan kemenangan untuk Mas Ganjar dan Pak Mahfud, tapi kami juga sedang memperjuangkan harkat dan martabat bangsa. Kami tantang deh pasangan lainnya untuk bicara gagasan, bukan pamer gemoy, jualan anak muda, apalagi joget-jogetan. Apa gak malu dilihat oleh rakyat di bawah yang bersuara memohon keadilan serta kesejahteraan?” lanjutnya.
Pada bulan Desember 2023, Warung D3mokrasi telah / akan diadakan di 35 titik di seluruh dunia sesuai dengan poster terlampir.
Pada saat ini sampai Februari nanti, sudah ada 35 titik yang terkonfirmasi dari Asia, Australia, Eropa, Amerika dan Afrika, dan jumlahnya terus bertambah.
Di Solo, Jawa Tengah, kegiatan Warung Mas Ganjar ditandai dengan pembagian pecah belah serta panci untuk memasak untuk 80-an warung. (*)