Pembunuh-Mutilasi di Malang Dihantui Korban

Selasa 09-01-2024,16:30 WIB
Oleh: Djono W. Oesman

Anak pertama lahir, perempuan (kini bekerja di Singapura). James dipindah tugas ke Malang. Mereka boyongan pindah ke Malang. Mereka menetap di rumah tempat pembunuhan itu, di Jalan Serayu Selatan, Kelurahan Bunulrejo. Anak kedua lahir, laki-laki (kini kerja bagian teknisi di sebuah rumah sakit di Klungkung, Bali).

BACA JUGA: Mutilasi di Trosobo, Sidoarjo, Jatim, dalam Kacamata Rational Choice Theory

Wayan: ”Dulu mereka keluarga bahagia. Cuma kekurangannya, itu… Jimi (panggilan James) suka emosi. Suka memukul istri. Hebatnya, Made sangat sabar. Ia tidak pernah lapor polisi. Demi anak-anak.”

Setelah dua anak dewasa dan bekerja ke tempat yang jauh dari Malang, tinggallah James dan Made di rumah itu. James tetap saja, suka memukul istri. Akhirnya Made minggat pada Januari 2023. Menyusul anak lelaki ke Klungkung. Sekalian pulang kampung halaman.

James sendirian di rumah itu, tambah emosi. Tapi, tak ada yang bisa dipukul. Dengan tetangga pun James suka ribut. ”Orang sini takut sama Pak Jimi. Tapi sudah maklum. Dia orang lama di sini, kelakuannya memang begitu,” ungkap Endang Lestari, 50, ketua RW setempat yang tetangga James.

BACA JUGA: Mayat Mutilasi Dalam Tas Kresek Hijau

Jumat, 29 Desember 2023, James dengar kabar. Made datang di acara di Taman Krida Budaya, Jalan Soekarno-Hatta, Malang, esok harinya. Maka, esok pagi sekali James menuju ke sana. Ketemu Made. Diajaknya pulang. Made mau. Bahkan, dia tidak jadi mengikuti acara itu. Pilih ikut James menuju rumah yang sudah dia tinggalkan setahun.

Mereka tiba di rumah sekitar pukul 09.00 WIB. Mereka bertengkar (lagi). Lantas, Made dibunuh James. Setelah Made diketahui meninggal, James panik. Akhirnya Made dimutilasi.

Proses mutilasi, seperti pengakuan James ke polisi, dimulai pukul 12.00 (Sabtu, 30 Desember 2023). Menggunakan golok dan pisau kecil. Golok untuk memotong tulang, pisau kecil menyayat otot. Jadi sepuluh potongan.

BACA JUGA: Geger Potongan Tubuh Manusia di Kenpark, Diduga Berkaitan Dengan Mutilasi Trosobo 

Proses mutilasi di kamar mandi. Mulai pukul 12.00. Selesai magrib. Nonstop. Potongan-potongannya dilempar ke ember itu. Kecuali potongan badan. Mirip orang memotong daging sapi. 

Selepas magrib, sudah selesai pemotongan, James mengaku mulai dihantui arwah Made yang dulu perawat paling cantik di rumah sakit tempat James dirawat.

Dari kronologi itu, bisa dimaklumi James mengaku dihantui. Dan, hantunya bisa ngomong agar James menyerahkan diri ke polisi. 

BACA JUGA: Inilah Mutilasi yang Asli

Soal hantu korban pembunuhan, penjahat terkenal Amerika Serikat (AS), Al Capone (17 Januari 1899–25 Januari 1947) pun pernah dihantui orang yang ia bunuh. Dikutip dari Listverse, 14 Agustus 2018, berjudul 10 Murderers Haunted by Their Victim’s Ghost, Al Capone pernah ditakuti polisi AS. Ia pemimpin geng, South Side Gang, berdagang minuman alkohol yang di zaman itu di sana dilarang.

Pada 14 Februari 1929, tujuh anggota North Side Gang, geng saingan Al Capone, ditangkap geng Capone dan dimasukkan ke sebuah garasi. Dari tujuh yang ditangkap itu, termasuk pimpinan geng James Clark. Di garasi tujuh orang itu diberondong tembakan. Mati semua.

Kategori :