Ditinggal Wafat Majelis Pertimbangan KH Nur Hasan bin KH Wahmad Yazid, Dewan Da'wah Islamiyah Indonesia Jatim Berduka

Jumat 05-01-2024,18:26 WIB
Reporter : Tom Mas'udi
Editor : Heti Palestina Yunani

SURABAYA - Dewan Da'wah Islamiyah Indonesia Provinsi Jawa Timur berduka. Salah seorang personel Majelis Pertimbangan atau Majelis Syura-nya berpulang ke rahmatullah. Beliau adalah KH Nur Hasan bin KH Ahmad Yazid asal Tulungrejo, Pare, Kediri. Alumnus KMI Gontor itu berpulang pada usia 77 tahun.

BACA JUGA: Dewan Da'wah Jawa Timur Ceriakan 50 Ojol Wanita dengan Kajian Agama dan Bingkisan

Menurut putra sulung almarhum Jauhar Wajdi, sebelum meninggal, KH Nur Hasan dirawat di RSUD dr Soetomo Surabaya sejak Sabtu, 30 Desember 2023 lalu. “Hingga akhirnya wafat pada Kamis malam Jumat, 4 Januari 2024 pukul 18.15 WIB,” kata Jauhar.

Atas kepergian beliau, Jauhar mewakili keluarga menyampaikan rasa terima kasih atas doa dan dukungan dari semua pihak, keluarga besar Bani Muhammad Taher, keluarga Besar Bani Ahmad Yazid, dan handai taulan.

Juga kepada Keluarga Besar Dewan Da'wah Jawa Timur, Muslimat dan Dewan Da'wah Kediri, Keluarga Besar Pelajar Islam Indonesia (PII) Pare dan Jatim, Yayasan Empat Mei Pare, Masjid Al Itqon, Masjid Mustakim, keluarga alumni Gontor, Keluarga Besar Muhammadiyah Kediri.
Setelah disucikan, jenazah almarhum langsung disalatkan di masjid tersebut. Gelombang kedua disalatkan di rumah duka. -Tom Mas'udi-

Lalu dia juga menyebutkan Nahdlatul 'Ulama Kediri, PUI Kediri, pun masyarakat dan jamaah semuanya. "Maaf jika kami tidak bisa menyebutkan satu per satu. Mohon dimaafkan semua salah khilaf Bapak. Jazaakumullah ahsanal jazaa'," tambahnya.

Jenazah almarhum dimakamkan di Tegalsari, Tulungrejo, Pare, pada Jumat pagi, 5 Januari 2024 setelah sebelumnya disalatkan di sesi terakhir di Masjid Al Itqon. Tumpah ruah jamaah yang menghantar hingga ke pemakaman. Tumpah pula air mata duka dari umat yang ditinggalkan ulama santun dan rendah hati ini.

Atas kepergiannya itu, Ketua Dewan Da'wah Provinsi Jawa Timur Dr. KH. Fathur Rohman turut menyampaikan duka mendalam. Dipaparkannya, Kiai Haji Nur Hasan selama beberapa periode kepengurusan hingga saat ini adalah anggota Majelis Syura lembaga yang didirikan oleh Dr. Mohammad Natsir, mantan Perdana Menteri RI.

“Segenap hayat beliau dicurahkan untuk kegiatan dakwah, berdakwah sampai wafat, dan wafat dalam dakwah. Kami sangat kehilangan," ungkap Kiai Fathur yang juga Direktur Ponpes eLKISI Mojokerto tersebut.

Ratusan masyarakat yang bertakziyah sudah mulai berdatangan sejak Kamis malam, sesaat setelah mobil ambulan dari Laznas Dewan Da'wah Jatim tiba di Masjid Mustaqim Pare. Setelah disucikan, jenazah almarhum langsung disalatkan di masjid tersebut. Gelombang kedua disalatkan di rumah duka.

Bertindak sebagai imam pada salat gelombang kedua adalah Ustaz Rifky Ja'far Thalib, pegiat dakwah muda alumnus pesantren  Ar Rohmah Malang. "Hari ini kita semua sangat berduka dengan kepergian almarhum. Beliau adalah guru saya.  Diwafatkan pada malam Jumat, Sayyidul Ayyaam. Semoga ini salah satu tanda husnul khotimah," tuturnya.

Kepada Ustaz Rifky dan di hadapan jamaah salat jenazah, Sekretaris Dewan Da'wah Jawa Timur Tom Mas 'udi memberikan testimoni tentang detik-detik almarhum berpulang. Dia yakin bahwa almarhum wafat dengan akhir yang baik, husnul khatimah.
Sekretaris Dewan Da'wah Jawa Timur Tom Mas 'udi (kiri) memberikan testimoni tentang detik-detik almarhum berpulang. Dia yakin bahwa almarhum wafat dengan akhir yang baik, husnul khatimah. -Tom Mas'udi- 

"Dengan seizin Mas Jauhar, putra pertama almarhum yang sudah mulai awal menalqin ayahandanya, saya lafalkan beberapa Surah Alquran di dekat telinga almarhum. Surah Al Ikhlas, Al Falaq, Annaas, Al Mulk, Ar Rahman dan Yasin. Tanpa saya sadari bahwa di tengah atau akhir Surah Yasin itu kira-kira dokter yang memeriksa menyatakan bahwa beliau sudah kapundhut (wafat, Red)," tutur Tom yang kelahiran Tambakrejo, Gurah, Kediri itu.

Almarhum KH. Nur Hasan adalah putra kedua dari dari KH Ahmad Yazid, ulama kharismatik yang terkenal dengan kemampuannya menguasai belasan bahasa asing, serta mentor dari Mr. Kallend O., pelopor Kampung Inggris Pare. Saudara-saudari almarhum yakni Syaifullah Yazid, Muhammad Saleh Thaher, Mahmud Syakir, Siti Rahmah Umniyati, serta Muhammad Thohiri.


KH Nur Hasan bin KH Ahmad Yazid semasa hidup dengan salah satu dari 9 cucunya pada tahun 2022 lalu. --

Kategori :