HARIAN DISWAY - Dalam debat keempat Pilpres 2024, Minggu, 21 Januari 2024, Gibran Rakabuming Raka sempat menyinggung demo rompi kuning di Prancis. Kata cawapres Prabowo Subianto itu, demo rompi kuning sangatlah berbahaya. Apa itu?
Ya, pada debat tersebut, cawapres nomor urut 02 Gibran Rakabuming Raka menyebutkan peristiwa "demo rompi kuning" ketika bertanya kepada cawapres nomor urut 3, Mahfud Md .
Gibran meminta jawaban Mahfud Md terkait cara mengatasi greenflation , atau inflasi yang disebabkan oleh transisi teknologi ramah lingkungan.
BACA JUGA:Apa Itu Greenflation, Fenomena yang Ditanyakan Gibran ke Mahfud Md Saat Debat Cawapres?
Mahfud Md menekankan perlunya penjelasan lebih lanjut terkait istilah yang digunakan. Gibran dengan santainya tidak menjelaskan istilah greenflation , karena menganggap Mahfud adalah seorang profesor. Namun, setelah intervensi moderator, Gibran menjelaskan bahwa greenflation adalah inflasi hijau.
MENGENAL Demo Rompi Kuning di Prancis yang disebut Gibran saat debat cawapres.-YouTube KPU-
Namun tanggapan Mahfud Md tentang ekonomi hijau dan pemanfaatan produk pangan membuat Gibran mencari-cari jawabannya. Ia menyampaikan ketidakpuasannya. Karena merasa jawaban Mahfud tidak sesuai dengan apa yang ia tanyakan.
"Prof Mahfud, yang namanya greenflation, atau inflasi hijau itu... Ya kita kasih contoh yang simpel aja. Demo rompi kuning di Prancis. Bahaya sekali. Sudah memakan korban," papar Gibran. "Ya ini harus kita antisipasi. Jangan sampai terjadi di Indonesia," imbuhnya.
"Kita belajar dari negara maju. Negara-negara maju aja, masih ada tantangannya. Intinya transisi menuju energi hijau itu harus super hati-hati. Jangan sampai malah membebankan R&D (litbang) dan proses transisi yang mahal kepada rakyat kecil," papar anak sulung Presiden Joko Widodo tersebut.
Demo Rompi Kuning di Prancis
Lalu, apa sebenarnya Demo Rompi Kuning yang disebut Gibran itu?
MENGENAL Demo Rompi Kuning di Prancis yang disebut Gibran saat debat cawapres. Foto: warga yang mengenakan rompi kuning protes kenaikan harga BBM di Lille pada 5 Januari 2019.-Phillipe Huguen-AFP
Demo Rompi Kuning, atau Yellow Vest Movement dimulai pada Oktober 2018. Ia merupakan gerakan populis akar rumput untuk keadilan ekonomi.
Pemicu utamanya adalah kenaikan harga bahan bakar dan biaya hidup tinggi. Yang dianggap tidak adil terutama oleh kelas pekerja dan kelas menengah di pedesaan dan pinggiran kota.