HARIAN DISWAY - Ketua Umum Gerakan Pemuda Ansor Yaqut Cholil Qoumas menyebut nama Prabowo dan Subiyanto serta beberapa kali menyebutkan angka dua dan berbicara kekuatan Angkatan Laut Perairan Biru (blue water navy).
Hal itu dilakukan Yaqut yang juga merupakan Menteri Agama dalam sambutannya di acara pembukaan Kongres XVI GP Ansor di KM Kelud, Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Jumat.
Pertama-tama dalam sambutannya, Yaqut menyapa nama Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo dan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto dengan nama belakang.
“Yang kita hormati, kita banggakan, dua tokoh penting kita garda terdepan bangsa, Pak Kapolri, kemarin di acara Harlah NU disebut Pak Listyo Sigit Prabowo, izinkan saya menyebut sekarang Pak Kapolri Pak LS Prabowo,” kata Yaqut.
“Panglima TNI yang kita muliakan, yang gagah luar biasa, Pak Agus Subiyanto. Di Muktamar NU disebut begitu, izin Pak, di sini akan kami panggil Pak A. Subiyanto,” ujar Yaqut lagi.
BACA JUGA:Gibran Belanja Sayur Sambil Sapa Warga Pasar Kemiri Muka Depok
BACA JUGA:Airlangga klaim elektabilitas Prabowo-Gibran di atas 60 persen
Pernyataan Yaqut disambut riuh tepuk tangan para kader GP Ansor yang hadir. “Paham semua kayaknya nih,” seloroh Yaqut.
Yaqut dalam sambutannya juga banyak melontarkan canda soal angka 2.
“Izinkan kami melaporkan pelaksanaan Kongres GP Ansor ini dilaksanakan pada tanggal 2 bulan 2 tahun 2022, oh iya tambah 2 jadi 2024. Maaf, jadi tanggal 2 bulan 2 (tahun) 2024,” kata dia.
Yaqut kemudian menyampaikan bahwa Kongres XVI GP Ansor dilaksanakan di dua tempat, darat dan laut. “Luar biasa Bapak, jarang kongres dilaksanakan di dua tempat dan melewati dua pelabuhan Bapak Presiden, mulai (Pelabuhan) Tanjung Priok sampai ke Tanjung Emas,” kata Yaqut.
Karena Yaqut berkali-kali menyebut angka dua, para peserta kongres kembali riuh dan bertepuk tangan.
“Ini kenapa sih?” tanya Yaqut.
BACA JUGA:jaringan Damai Indonesia Dukung Prabowo-Gibran Lewat Karya Buku
BACA JUGA:Relawan Kawal Gibran Bersama targetkan suara 02 di Jakarta 70 persen