Setelah dicek, ternyata Tiffani terdaftar di TPS London dan harus memberikan suara di hari pemilihan pada 11 Februari 2024.
Netizen Ariyo Dharma Pahla Irhamna juga memberikan kritik terkait kesalahan fatal PPLN London.
Ia menyebutkan tiga kesalahan, yaitu kurangnya kegiatan sosialisasi yang bersifat offline, perbedaan informasi antara pengumuman resmi dengan kondisi di lapangan, dan ketidakjelasan layout TPS yang menyebabkan kebingungan di antara pemilih.
Dalam responsnya, Agam Fairuz deBrandan, yang menggunakan akun Instagram @silontong, mengkritisi video klarifikasi PPLN London.
Menurutnya, video tersebut tidak menjelaskan permasalahan saat pelaksanaan pemungutan suara dan tidak meminta maaf kepada WNI yang tak dapat menyalurkan hak suaranya meskipun sudah datang ke TPS London.
"PPLN London tidak menjawab isu-isu yang beredar serta masalah yang terjadi pada saat pemilihan kemarin. Jawaban yang diberikan dalam klarifikasi video ini adalah normatif tidak substantif, kepada pokok permasalahannya dan tidak ada kata maaf," ujar Agam.
Protes dari WNI ini menunjukkan ketidakpuasan terhadap pelaksanaan Pemilu 2024 di luar negeri, khususnya di London.
PPLN diharapkan dapat merespons dengan lebih baik terhadap keluhan dan menyediakan solusi untuk meningkatkan proses pemungutan suara di masa yang akan datang. (*)