JAKARTA, HARIAN DISWAY - Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud menyatakan bahwa semua pendukung pasangan calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo-Mahfud MD, serta seluruh rakyat Indonesia, diminta untuk tetap tenang dan menunggu hasil akhir dari rekapitulasi manual yang dilakukan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU).
"Ayo saudara-saudara, pemilu sudah kita lewati. Saya harap semua pendukung dan seluruh rakyat Indonesia tetap tenang dan menunggu hasil akhir dari rekapitulasi manual yang dilakukan oleh KPU," ujar Arsjad Rasjid, Ketua Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud.
Seperti diketahui, hari ini masyarakat memberikan suara di 820.161 tempat pemungutan suara (TPS) di seluruh negeri.
Karakteristik pemilihan umum (pemilu) di Indonesia adalah yang paling kompleks dan rumit di dunia, di mana pemilu presiden (pilpres) dan pemilu legislatif (pileg) dilaksanakan dalam satu hari.
Pengumuman hasil hitung cepat atau quick count mulai muncul sejak pukul 15:00 Waktu Indonesia Bagian Barat (WIB).
"Kita menghargai lembaga survei yang telah bekerja keras melakukan exit poll dan quick count. Namun, perlu diingat bahwa quick count bukanlah hasil akhir. Jangan lupa bahwa hasil resmi pemilu ditentukan oleh rekapitulasi manual KPU," lanjut Arsjad.
BACA JUGA:Prabowo-Gibran Menang Quick Count di Jatim, Pengamat Sebut Peran Gerindra
BACA JUGA:Ini Alasan Prabowo Subianto Tak Peduli Dituduh Curang
Arsjad juga menyatakan bahwa publik tidak boleh mengabaikan laporan dan bukti yang menunjukkan bahwa pasangan calon 03 telah menjadi target berbagai bentuk kecurangan dan intimidasi.
"Kecurangan-kecurangan ini adalah serangan terhadap proses demokrasi kita, dan kami mengajak untuk menyelidiki setiap tindakan kecurangan secara menyeluruh, karena terindikasi dilakukan secara terstruktur, sistematis, dan massif," ungkap Arsjad.
Tim Hukum TPN, menurut Arsjad, terus melakukan investigasi dan akan melaporkan berbagai kecurangan tersebut ke Mahkamah Konstitusi (MK).
"Saya selalu percaya, kita berada di sisi yang sama dengan rakyat. Walaupun banyak keadaan yang tidak menguntungkan kita, suara dan kehendak rakyat tidak mungkin dihentikan atau dibengkokkan oleh apa pun atau siapa pun yang mencoba untuk melakukannya," lanjut Arsjad.
Bagi Ganjar-Mahfud, menurut Arsjad, pilpres bukanlah masalah menang atau kalah, melainkan untuk memastikan pemilu kita berlangsung secara konstitusional, jujur, dan adil.
"Kami meminta para pendukung untuk tetap tenang dan menghormati proses penghitungan resmi yang sedang berlangsung. Mari kita tunjukkan kepada dunia bahwa demokrasi di Indonesia adalah demokrasi yang matang. Mari kita terus kawal dan tunggu hasil real count yang dilakukan KPU," pungkas Arsjad. (*)