Mereka menyebutkan sejumlah program yang akan ditambahkan dan di antaranya, seperti Kartu Indonesia Sehat (KIS), KIS Lansia, Kartu Indonesia Pintar, Kartu Sembako, Kartu Prakerja, MEKAR, dan Program Keluarga Harapan. Selain itu, mereka juga berencana menambahkan program baru seperti Kartu Anak Sehat.
BACA JUGA:Prabowo Ungguli Pilpres, PM Singapura Bahas Hubungan Bilateral
Selain itu, program-program seperti Kredit Usaha Tani, Peternakan, Perikanan, Perkebunan, Produksi Pangan Rakyat, Nelayan, Pesisir, Industri Hilir UKM, Kredit untuk Usaha Start Up, dan kredit untuk para milenial akan diberi dorongan, perluasan, dan peningkatan jumlah.
“Dengan langkah-langkah ini, kami bertujuan untuk menjadi garda terdepan dalam mendorong kewirausahaan dan sekaligus mengentaskan kemiskinan serta meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia,” ujar Prabowo-Gibran.
Oleh karena itu, menurut mereka, negara harus melanjutkan dan memperluas program ini, menuju perlindungan sosial sepanjang hayat dengan target penurunan angka kemiskinan di bawah 6 persen serta mencapai status pembangunan manusia yang sangat tinggi (IPM di atas 80).
3. Mendirikan Badan Penerimaan Negara
Prabowo-Gibran telah menyusun rencana penting dalam agenda mereka yang termasuk dalam poin ke-8 dari "8 Program Unggulan Cepat". Poin tersebut merujuk pada “Pembentukan Badan Penerimaan Negara dengan target meningkatkan rasio penerimaan negara terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) hingga mencapai 23 persen.”
Mereka menekankan bahwa sebagian besar pembangunan ekonomi harus didukung oleh anggaran pemerintah. Oleh karena itu, mereka berpendapat bahwa peningkatan penerimaan negara, baik dari pajak maupun sumber pendapatan lainnya (PNBP), perlu menjadi fokus utama.
“Untuk mencapai hal ini, negara harus mengambil langkah-langkah konkret untuk meningkatkan penerimaan negara dari dalam negeri,” kata Prabowo-Gibran.
Selain itu, Prabowo dan Gibran juga memiliki rencana lain yang menarik; yaitu memberikan makan siang dan susu gratis kepada 82,9 juta orang miskin, yang terdiri dari tiga kelompok. Pertama, 74,2 juta anak sekolah. Kedua, 4,3 juta santri. Ketiga, 4,4 juta ibu hamil.
Strategi kami adalah untuk segera memberikan makan siang kepada seluruh anak Indonesia, termasuk mereka yang masih berada dalam kandungan ibu mereka. Oleh karena itu, kami akan mendukung ibu-ibu hamil, ujar mereka dalam acara Sarasehan 100 Ekonom Indonesia pada Rabu, 8 November 2023.
BACA JUGA:Budiman Sudjatmiko: Kemenangan Sekali Putaran Hadiah Pemilih Muda kepada Prabowo-Gibran
Prabowo menjelaskan bahwa program makan siang gratis dan bantuan gizi merupakan langkah jangka panjang untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM). Mereka berharap bahwa program ini akan membantu mengurangi angka stunting dan meringankan beban bagi masyarakat miskin.
"Dengan memberikan makanan seperti ini, kami berharap bahwa generasi mendatang akan lebih mampu untuk membangun masa depan Indonesia yang sejahtera," ungkapnya.
Sementara itu, Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Hashim Djojohadikusumo menjelaskan, program ini akan memerlukan anggaran sekitar Rp 400 triliun per tahun.
"Pertanyaannya adalah, apakah kita mampu sebagai negara untuk membiayai hal ini? Untuk program makanan gratis setiap hari, 365 hari, kita memerlukan tambahan anggaran sebesar Rp 400 triliun setiap tahunnya. Apakah kita memiliki sumber daya untuk itu? Tim ahli kami telah melakukan perhitungan, dan menurut mereka, dana sebesar Rp 400 triliun itu akan tersedia," katanya.