Kalah Pemilu Bisa Bikin Stress! Kenali Gejala Election Stress Disorder dan Cara Mengatasinya

Jumat 16-02-2024,11:16 WIB
Reporter : Jessica Laurent
Editor : Taufiqur Rahman

HARIAN DISWAY - Proses politik dalam pemilu membutuhkan dana yang cukup besar. Itu sebabnya, kekalahan dalam pemilu bisa menyebabkan tekanan mental.

Bagi sebagian orang, kekalahan dalam pemilu terasa sangat menyakitkan hingga menyebabkan gangguan medis.

Salah satu gejala gangguan mental ini disebut election stress disorder.


RSJ Menur Jatim siap menerima pasien Caleg gagal dan depresi.-Wulan Yanuarwati -HARIAN DISWAY

Meskipun belum diakui secara ilmiah, konsep election stress disorder telah menjadi bagian nyata dari realitas kita. Hal ini menciptakan pengalaman kecemasan yang luar biasa dengan berbagai manifestasi.

Anda mungkin merasa terombang-ambing oleh gelombang berita, isu, dan insiden terkait yang terus-menerus bergulir saat Pemilu.

Menurut laporan dari Health, istilah election stress disorder pertama kali diperkenalkan melalui sebuah artikel dalam The Washington Post oleh psikolog bernama Steven Stosny.

Ia mengamati bahwa stres yang meningkat menjelang, saat, dan pasca pemilihan presiden Amerika Serikat tahun 2016 dialami oleh banyak pasiennya.

Fluktuasi emosi yang disebabkan oleh informasi politik yang terus-menerus dapat membuat seseorang merasa terbebani.

BACA JUGA:RSJ Menur Jatim Siap-siap Tampung Caleg Depresi Karena Gagal Terpilih

Mirip dengan bentuk stres lainnya, election stress disorder, atau yang dikenal juga sebagai 'election anxiety', dapat memberikan dampak yang signifikan pada kesehatan fisik dan mental.

Bahkan, dampaknya bisa meluas hingga ke anggota keluarga atau orang-orang terdekat.

Gejala Utama Election Stress Disorder

Gejala yang muncul akibat election stress disorder tidak jauh berbeda dengan gejala stres pada umumnya. Gejala utamanya termasuk terganggunya keseimbangan dan rutinitas harianmu, sebagai berikut.

Kategori :