Dalam pertandingan 8 Besar melawan Tiongkok, Chico sebagai tunggal putra pertama takluk dari Weng Hong Yang, pemain ranking 16 dunia. Weng Hong Yang sendiri memiliki rekor kemenangan 4-0 atas Anthony Sinisuka Ginting dan imbang 2-2 dengan Jonatan Christie.
Tim putri mengalami nasib yang sama. Putri Kusuma Wardani dkk kandas di semifinal oleh Thailand 1-3. Secara peringkat, pemain dari tim putri memang memiliki ranking yang lebih rendah dari pemain-pemain Thailand.
Pada Kejuaraan Asia Beregu 2022, tim putri menjadi juara. Di babak semifinal, mereka menang WO setelah Jepang mengundurkan diri. Kemudian tim putri mengalahkan Korea Selatan 3-1 di babak final.
KATA PBSI setelah Tim Indonesia gagal total di Kejuaraan Asia Beregu 2024. Foto: Fikri/Bagas berlaga di perempat final BATC 2024, 16 Februari 2024.-Deri Destan-PP PBSI
BACA JUGA:Kirim Pemain Pelapis ke Kejuaraan Asia Beregu 2024, Berikut Target PBSI
BACA JUGA:Indonesia Kirim Lapis Kedua Kejuaraan Asia Beregu 2024, Ini Sebabnya
Meski begitu, menggunakan faktor tersebut sebagai alasan kegagalan Indonesia menembus final BATC 2024 tidak dapat diterima oleh badminton lovers.
Mereka beranggapan bahwa seharusnya kita tetap bisa menang meskipun menerjunkan materi pemain muda. Terutama sektor ganda putra, yang mestinya bisa berbuat lebih banyak.
Di turnamen ini, kita menerjunkan pasangan peringkat 2 dan 3. Yakni M Shohibul Fikri/Bagas Maulana dan Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin.
Mereka harusnya bisa mencuri setidaknya 1 kemenangan atas ganda putra Korea. Sehingga kita bisa terhindar dari Tiongkok di 8 Besar. Namun, lagi-lagi, PBSI tidak memberikan penjelasan berarti. (*)