Namun, Luhut, Agum, dan Hendro saat itu menteri biasa. Walau pada akhirnya Agum dan Luhut merasakan juga jabatan menko polhukam.
Kali ini giliran Menhan Prabowo yang menjadi jenderal kehormatan. Jubir Kemenhan Dahnil Anzar Simanjuntak menjelaskan, pangkat kehormatan itu diberikan karena dedikasi dan kontribusi Prabowo di bidang militer dan pertahanan.
BACA JUGA: Menhan Prabowo Jadi Jenderal Kehormatan Bintang Empat, Ikuti Jejak SBY dan LBP
Tapi, tidak seperti jenderal kehormatan sebelumnya yang mulus-mulus saja diterima masyarakat, Prabowo banjir kritik. Pintu kritik dan protes datang dari berbagai aktivis hukum dan HAM. Juga, dari parpol. Misalnya, PDIP.
Kritik bukan karena Prabowo memenangkan quick count pilpres. Melainkan, terkait jejak kasus HAM masa lalu sang jenderal. Prabowo diberhentikan dari TNI setelah dinyatakan bersalah dalam kasus penculikan mahasiswa, dalam persidangan DKP (Dewan Kehormatan Perwira).
Direktur Eksekutif Amnesty International Indonesia Usman Hamid khawatir pemberian pangkat jenderal kehormatan itu akan menutup jejak masa lalu Prabowo.
BACA JUGA: Jokowi Tepis Isu Pangkat Jenderal Kehormatan Prabowo sebagai Transaksi Politik
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto ikut mengkritik. Ia menyebut putusan Jokowi sangat bertentangan dengan fakta Reformasi ’98.
Namun, Jokowi tetap jalan. Tetap menyematkan pangkat di pundak menteri pertahanannya. Apakah itu konspirasi? Ada beberapa hal menarik untuk dicermati.
Pertama, pangkat kehormatan itu diberikan menjelang akhir jabatan Prabowo sebagai menteri pertahanan. Padahal, para menteri lain mendapat jenderal kehormatan di awal tugasnya, terutama yang menjabat menko polhukam.
Bisa ditafsirkan, Jokowi memberikan legitimasi baru untuk Prabowo yang sudah diyakini (penghitungan suara belum selesai) akan menjabat presiden pengganti Jokowi.
Sebagai presiden yang otomatis menjadi panglima tertinggi TNI nanti, karena berasal dari kalangan militer, Prabowo perlu legitimasi sebagai jenderal bintang empat. Sebab, para bawahannya, yakni panglima TNI, KSAD, KSAL, KSAU, dan kepala Polri, semuanya berpangkat bintang empat.
Langkah Jokowi itu akan membuat hubungannya dengan Prabowo makin solid. Tentu akan menambah daftar panjang jasa budi Jokowi. Apalagi, dalam pemerintahan Prabowo-Gibran, Jokowi akan tetap mendapat peran besar.
Sejauh ini belum ada komentar Prabowo, hanya berseloroh, ”Semakin berat.”