JAKARTA, HARIAN DISWAY– Perolehan suara Partai Solidaritas Indonesia (PSI) saat ini mencapai 3,13 persen atau setara 2.404.228. Lonjakan suaranya dinilai janggal oleh sejumlah pengamat. Termasuk juga mendapat sorotan dari publik.
Sebab, perolehan suara itu mulai mematahkan hasil quick count dari sejumlah lembaga survei yang menempatkan PSI hanya meraih suara di bawah 3 persen. Ditanya terkait hal tersebut, Presiden Joko Widodo enggan banyak komentar.
“Itu urusan partai, tanyakan ke partai, tanyakan ke KPU,” katanya dalam konferensi pers di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, sebelum bertolak ke Australia, Senin, 4 Maret 2024.
BACA JUGA:Suara PSI Melonjak Tak Wajar Menuju Lolos Senayan, PPP Tuding Ada Operasi Senyap
BACA JUGA:Real Count KPU Pukul 10.00: PPP Kembali Aman, Suara PSI Tembus 3,13%
Seperti diketahui, Pemilu 2024 merupakan pemilu kali kedua bagi PSI. Pada Pemilu 2019, PSI gagal lolos ke Senayan. Sementara saat ini dipimpin oleh putra bungsu Jokowi, Kaesang Pangarep, masih belum juga menembus ambang batas parlemen 4 persen.
Perolehan suara PSI memang cukup menghebohkan beberapa hari belakangan. Yang mengejutkan terjadi pada Jumat, 1 Maret 2024, perolehan suara PSI naik dari 3 persen menjadi 3,09 persen pada pukul 21.00 malam.
Sehari kemudian, tepatnya Sabtu, 2 Maret 2024, suara PSI tembus 3,12 persen pada pukul 15.00 sore. Lalu meningkat sejak Minggu pagi hingga hari ini menjadi 3,13 persen.
BACA JUGA:KPU Tanggapi Soal Lonjakan Suara PSI
BACA JUGA:Suara PSI Melonjak di Hasil Real Count 2 Maret 2024, Ini Tanggapan Grace Natalie
Tentu, bila tren positif ini berlanjut, bukan tak mungkin partai yang diketuai Kaesang Pangarep tersebut bisa mencapai ambang batas parlemen 4 persen. Mengingat sisa data yang masuk kurang sekitar 34 persen.
Ketua Majelis Pertimbangan PPP Muhammad Romahurmuziy blak-blakan. Ia mendengar ada operasi pemenangan PSI yang dikerjakan para aparat. Menarget para penyelenggara pemilu daerah agar PSI memperoleh 50 ribu suara di tiap kabupaten/kota di Jawa. Dan 20 ribu suara di tiap kabupaten/kota di luar Jawa.
“Ini dilakukan dengan menggunakan dan membiayai jejaring ormas kepemudaan tertentu yang pernah dipimpin salah seorang menteri. Setidaknya itu yang saya dengar dari salah satu aktivisnya,” terangnya, Minggu, 3 Maret 2024.
Bahkan dibiayai langsung oleh aparat sebelum pemilu. Namun, hal ini sepertinya tidak berjalan dengan mulus sehingga perolehan berdasarkan quick count jauh di bawah harapan. Akurasi plus minus 1 persen.
BACA JUGA:Kaesang Effect Lagi, Kursi DPRD PSI di Maluku Naik 10 Kali Lipat