HARIAN DISWAY - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto melakukan peninjauan wilayah dengan dampak banjir dan longsor paling parah di Kabupaten Pesisir Selatan.
Pada Senin 11 Maret 2024 lalu, Suharyanto mendatangi Kota Padang Sumatera Barat untuk memimpin Rapat Koordinasi dan Evaluasi Penanganan Banjir dan Longsor Provinsi Sumatra Barat dan melakukan peninjauan wilayah terdampak setelahnya.
Dalam kunjungannya tersebut, Suharyanto melihat langsung kondisi kerusakan salah satu jalan yang sempat terputus akibat tergerus banjir.
Ia juga menemui Bupati Kabupaten Pesisir Selatan selepas melakukan peninjauan dan meminta percepatan penanganan darurat untuk disegerakan.
BACA JUGA:Hindari Dampak Lanjutan, Kepala BNPB Perintahkan Penanganan Darurat Banjir Sumatera Barat Dipercepat
"Komunikasikan segera apapun yang dibutuhkan di lokasi ini," pinta Suharyanto pada Bupati Kabupaten Pesisir Selatan.
Usai melakukan peninjauan, Suharyanto menyempatkan diri untuk menghampiri dan berbincang dengan warga terdampak di Kecamatan Koto XI Tarusan Kabupaten Pesisir Selatan yang rumahnya rusak berat terseret arus banjir.
"Bapak Ibu, nanti semua yang rumahnya rusak di sini akan kita relokasi. Karena di sini sudah tidak mungkin lagi untuk dibangun rumah, ya. Mohon bersabar semuanya sedang diurus," ujar Suharyanto.
BACA JUGA:Kepala BNPB Turun Langsung Tangani Banjir Sumbar, Total Korban Tewas 26 Orang
Sejumlah rumah warga yang terdampak banjir di Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatra Barat, Kamis 8 Maret 2024. --BPBD Kabupaten Pesisir Selatan
Di lokasi peninjauan tersebut, terdapat beberapa warga yang mulai membersihkan rumahnya dari material lumpur pasca banjir yang menggenangi wilayah Kabupaten Pesisir selatan.
Selepas berdialog bersama warga, Kepala BNPB memberikan bantuan secara langsung, berupa 500 paket sembako dan 2 unit mobil dapur umum.
Selain itu, wilayah Kabupaten Pesisir selatan juga mendapatkan Dana Siap Pakai (DSP) sebesar 350 juta rupiah.
Pemberian DSP ini ditujukan untuk memenuhi keperluan operasional maupun hal hal yang sifatnya darurat seperti perabotan untuk memasak dan kebutuhan dasar masyarakat.
BACA JUGA:Selain Puluhan Ribu Orang Terdampak, Tercatat Ada 19 Orang Tewas Akibat Banjir dan Longsor Sumbar