HARIAN DISWAY - Virus polio memiliki risiko penyebaran yang merupakan darurat kesehatan masyarakat yang menjadi kepedulian internasional.
Polio merupakan sebuah penyakit yang melumpuhkan dan mematikan. Penyebabnya adalah akibat infeksi virus. Biasanya virus ini lebih sering menyerang anak-anak.
Virus polio dapat menyerang anak usia berapa pun. Tetapi yang paling diwaspadai adalah pada anak di bawah usia lima tahun.
BACA JUGA: Waspada! Virus Zombie di Siberia Berpotensi Munculkan Pandemi Baru
Indonesia pernah melaporkan kepada WHO mengenai kasus yang diduga lumpuh akut (AFP). Tapi ternyata sebagian besar kasus tersebut telah dinyatakan bukan kasus AFP.
Yang terbaru, Indonesia melaporkan lagi tiga kasus baru AFP dengan cVDPV2 dan 9 kasus anak sehat dengan cVDPV2 yang tersebar di Aceh, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.
Virus polio ini memiliki masa inkubasi yang memakan waktu 3-6 hari dan kelumpuhan yang terjadi dalam waktu 7 sampai 21 hari.
BACA JUGA:Ini Data Penyebaran Virus Polio di Indonesia dan Dunia di Awal 2024
Anak yang terinfeksi virus polio kebanyakan tidak memiliki gejala atau gejalanya sangat ringan. Namun, ada beberapa gejala yang dapat dikenali.
Gejala yang pertama adalah polio non-paralisis. Dalam kasus ini, gejala yang bisa dikenali yaitu muntah, lemah otot, demam, meningitis, letih, sakit tenggorokan, sakit kepala serta kaki, tangan, leher dan punggung terasa kaku.
Yang kedua ada polio paralisis yang gejalanya meliputi sakit kepala, demam, lemah otot, kaki dan lengan terasa lemah, serta kehilangan refleks tubuh.
Kelompok gejala yang terakhir adalah sindrom pasca-polio. Gejala yang dapat dilihat adalah sulit bernapas, sulit berkonsentrasi, lemah otot, depresi, gangguan tidur dengan kesulitan bernapas, sulit menelan, mudah lelah, dan massa otot tubuh menurun.
Virus polio ini merupakan virus yang menular. Itulah mengapa virus ini menjadi masalah yang darurat. Terlebih lagi, masih belum ada obat untuk penyakit ini.
Cara penularannya melalui kontak dari orang ke orang. Virus ini disebarkan melalui feses yang sudah terkontaminasi virus sebelumnya.