Suami yang Kontrol Koersif

Senin 15-04-2024,13:33 WIB
Reporter : Djono W. Oesman
Editor : Yusuf Ridho

Pengakuan Hengki terbukti benar. Tim polisi menggali di titik itu, dan menemukan tulang manusia utuh.

Rian: ”Untuk memastikan kebenaran pengakuan yang bersangkutan, kami melakukan pemeriksaan forensik. Melakukan tes DNA. Kemudian, dicocokkan dengan dua anak korban.” VI punya seorang adik laki-laki. VI dan adiknya akan dicocokkan dengan DNA tulang belulang itu.

BACA JUGA: Cemburu Suami Siri, Tikam Mati Istri

Berarti, VI melihat kejadian pembunuhan Jumiati oleh Hengki. Ketika itu VI berusia 11 tahun.

Salah seorang saksi yang dimintai keterangan polisi adalah tetangga Hengki. Saksi menceritakan, pada 2018 Jumiati memang tidak pernah kelihatan. Para tetangga bertanya ke Hengki, dijawab Hengki bahwa Jumiati selingkuh, kabur dengan pria lain.

Setelah itu, tetangga tidak pernah tanya lagi soal itu. Apalagi, kemudian Hengki mengontrakkan rumah tersebut. 

Saksi tetangga kepada polisi: ”Sejak lima tahun lalu ada dua pengontrak rumah ini (TKP pembunuhan dan kuburan Jumiati). Pengontrak terakhir tinggal di sini selama dua tahun. Lantas, rumah ini kosong sejak sekitar akhir tahun lalu.”

BACA JUGA: KDRT Istri Hamil, Suami Tidak Ditahan, Heboh

Saksi tetangga mengatakan, Hengki dikenal pendiam. Jarang bergaul dengan tetangga. Tapi, tetangga tidak tahu bahwa Hengki suka menyakiti keluarganya.

Tapi, berdasar pengakuan VI ke polisi, jelas bahwa Hengki pemberang, suka menyakiti anggota keluarganya. Setelah ia membunuh istri dan belum terungkap, ia juga menganiaya VI.

Dikutip dari The Conversation, 24 Februari 2020, berjudul Why do men kill their families?, disebutkan bahwa kepala keluarga membunuh istri adalah laki-laki dengan karakter khas. Sebelum membunuh istri, laki-laki macam itu suka menyakiti istri dan anak-anaknya.

BACA JUGA: Pisah di Terminal Tirtonadi, Istri Iris Penis Suami

Naskah itu diterbitkan setelah heboh kasus ayah membunuh istri dan tiga anaknya di Australia. Yakin, Rowan Baxter membunuh istri, Hannah Clarke, dan tiga anaknya: Aaliyah, Laianah, dan Trey.

Di kasus itu Baxter merencanakan pembunuhan sadis tersebut. Dalihnya, ia mengajak istri dan tiga anaknya rekreasi naik mobil. Tapi, ia sudah menyiapkan bahan bakar dalam jeriken besar di mobil. 

Pada suatu kesempatan, mobil berhenti dan Baxter keluar dari mobil, mengunci semua pintu mobil. Dari jendela mobil yang terbuka, ia menyiramkan bahan bakar ke dalam mobil, langsung menyulutnya.

BACA JUGA: Pelatih Senam Bunuh Suami Suka Utang

Kategori :