SURABAYA, HARIAN DISWAY - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Surabaya menggelar simulasi penanggulangan bencana di Rusun Penjaringan Sari, Rungkut, Surabaya pada Jumat, 26 April 2024.
Adapun bencana yang disimulasikan adalah gempa dan kebakaran. Puluhan warga rusun terlibat dengan antusias mengikuti simulasi yang berlangsung sekitar dua jam meskipun dalam kondisi hujan.
Banyak warga terlibat akting berjamaah mensimulasikan suasana panik saat kebakaran tengah berlangsung. Beberapa warga berteriak dan berlarian. Namun karena hanya sebatas simulasi, suasana malah diwarnai derai tawa.
Warga melakukan simulasi penanggulangan bencana alam di Rumah Susun (Rusun) Penjaringan, Surabaya, Jawa Timur, Jumat, 26 April 2024.-Julian Romadhon-Harian Disway
Kepala BPBD Surabaya Agus Hebi Djuniantoro mengatakan HKB pada mulanya diperingati untuk mengenang tragedi Tsunami Aceh pada 2006 lalu. Hebi mengatakan pentingnya simulasi bencana bagi warga meskipun tak ada bencana. Agar selalu waspada.
BACA JUGA:BPBD Surabaya Waspadai Potensi Anak dan Pemancing Tenggelam Saat Musim Hujan
"Tujuannya memperkuat dan membangun kesadaran bencana terhadap masyarakat," ujarnya, Jumat, 26 April 2024.
Menurutnya sudah ada imbauan dari Presiden Joko Widodo akan pentingnya kesadaran bencana bagi warga dan seluruh stakeholder. Sebab bencana kerap tidak bisa diprediksi kapan datangnya. Untuk itu, masyarakat harus siap setiap saat.
Kesiapsiagaan kata Hebi bisa membantu meminimalisir jumlah korban.
"Apabila ada bencana agar tetap tenang, tidak panik. Jadi warga kita latih tidak hanya rusun tapi sekolah, kampung, dan juga gedung bertingkat. Kita libatkan semua. Yang paling penting masyarakat wajib sadar bencana karena kita gak tahu kapan bencana terjadi," jelasnya.
Sejumlah petugas gabungan melakukan simulasi penanggulangan bencana alam di Rumah Susun (Rusun) Penjaringan, Surabaya, Jawa Timur, Jumat, 26 April 2024.-Julian Romadhon-Harian Disway
BACA JUGA:Baru Tiga Hari Dibuka, Pendaftar PPK Pilkada di KPU Surabaya Tembus 500 Orang
Di Surabaya sendiri, Hebi menilai warga sudah cukup baik menghadapi bencana. Ia menyebut belum lama ini terjadi gempa Bawean-Tuban yang turut mengguncang Surabaya. Segala sesuatu terkendali dengan baik.
"Pada kejadian gempa kemarin cukup bagus penangganannya. Semua elemen masyarakat membantu, baik jajaran samping dan instansi vertikal. Kita harapkan komunikasi terjadi dan menjadi pembelajaran warga Surabaya agar tetap sadar bencana," paparnya.
Sementara itu, warga Rusun Penjaringan Sari bernama Nani mengaku simulasi menambah pengalaman baginya. Ia merasa kewaspadaannya terhadap bencana yang terjadi sewaktu-waktu meningkat.