BPBD Surabaya Waspadai Potensi Anak dan Pemancing Tenggelam Saat Musim Hujan

BPBD Surabaya Waspadai Potensi Anak dan Pemancing Tenggelam Saat Musim Hujan

Hujan deras yang mengguyur sejumlah kota di Jawa Timur. Termasuk Sidoarjo.-Boy Slamet-

SURABAYA,  HARIAN DISWAY - Musim hujan diprediksi sudah mulai terjadi di beberapa wilayah di Indonesia. Diketahui, sebagian wilayah Kota Surabaya juga sudah mulai diguyur hujan belakangan ini. 

Segala sesuatu harus dipersiapkan dengan baik. Termasuk potensi bencana hidrometerologi yang mungkin terjadi. Khususnya jika debit air hujan tinggi dan kerap disertai angin kencang.

"Pohon tumbang, mudah-mudahan tidak demikian. Lalu banjir dan ketiga itu anak atau orang tenggelam," tegas Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Surabaya Agus Hebi Djuniantoro pada Selasa 9 Januari 2024. 

Orang tenggelam di sungai menjadi salah satu fokus yang diwaspadai BPBD Kota Surabaya. Mengingat banyaknya sungai di Kota Pahlawan itu. Susur sungai menjadi agenda penting dan rutin yang dilakukan BPBD Kota Surabaya.

BACA JUGA:Kendalikan Harga Sembako, Pemkot Surabaya Dirikan Warung TPID di Lima Pasar

BACA JUGA:Pemkot Surabaya Godok Tarif Angkutan Umum Listrik

"Ada, kan kita pengen nihil atau nol. Gak ada bencana seperti itu. Oleh karena itu penanggulangan dikuatkan, penghalauan dan ada sign (tanda, red) melarang memancing dan berenang," jelasnya. 

Meski Kota Surabaya tergolong kota metropolitan, namun nyatanya masih ada anak yang suka bermain di sungai. Apalagi saat hujan lebat. Ditambah, banyak pemancing yang menghabiskan waktu di bantaran sungai.

"Ya mungkin karena hujan dan sebagainya euforia ada air main. Ini yang harus diantisipasi. Sungai kelihatan tenang tapi arus di bawah kenceng," ujarnya. 

Hebi menyebut sebagai upaya pencegahan dan penanganan bencana hidrometerologi maka dilakukan koordinasi dengan Organisasi Perangkat Daerah (OPD). Di antaranya dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) dan Dinas Pekerjaan Umum (PU). 

BACA JUGA:Tekan Inflasi, Pemkot Surabaya Gelontorkan 10 Ton Beras lewat Pasar Murah

BACA JUGA:Pemkot Surabaya Gandeng Stikosa AWS Penguatan Kualitas Komunikasi Publik

"Hal ini BPBD menunjang ada 17 pos pantau dan 7 pos terpadu, ada TCR, misal ada kecelakaan ini ada tim reaksi cepat. Ada Dinas kesehatan, Satpol PP, kemudian ada (dinas) kebakaran. Jadi ada pos terpadu di tujuh wilayah untuk menangani bencana," jelasnya. 

Beberapa wilayah yang rawan genangan air dan banjir di antaranya di seputar Jalan Mayjen Sungkono Surabaya Selatan. Kemudian wilayah Kalianak Surabaya Utara, kawasan Sidotopo Surabaya Timur, dan kawasan Manukan Surabaya Barat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: