Kedai Kopi Gunung Anyar: Inovatif Pemkot Surabaya Melalui Rumah Padat Karya

Kedai Kopi Gunung Anyar: Inovatif Pemkot Surabaya Melalui Rumah Padat Karya

Mahasiswa UPN Surabaya KKN kelompok 132 di Kelurahan Gununganyar, Surabaya, berfoto di depan rumah padat karya.-Humas Kelompok KKN 132 UPN Surabaya-

SURABAYA, HARIAN DISWAY - Pemerintah Kota Surabaya terus menggencarkan program pemberdayaan masyarakat melalui Rumah Padat Karya. Salah satu bentuk inovasi tersebut adalah Kedai Kopi Gunung Anyar yang kini mulai beroperasi dan menjadi sarana bagi warga Kelurahan Gunung Anyar untuk meningkatkan produktivitas ekonomi melalui sektor ekonomi kreatif.

Program Rumah Padat Karya merupakan upaya Pemerintah Kota Surabaya untuk mengurangi pengangguran dan kemiskinan melalui penciptaan lapangan kerja berbasis komunitas lokal. Sejak diluncurkan pada awal tahun 2022, tercatat telah berdiri 34 Rumah Padat Karya yang tersebar di 14 kecamatan di Kota Surabaya.

Jenis unit usaha yang dikembangkan dalam program ini cukup beragam, disesuaikan dengan potensi masing-masing wilayah. Di antaranya mencakup kafe dan kedai kopi, jasa laundry, menjahit dan konveksi, budidaya maggot, pembuatan paving, hingga tempat cuci motor dan mobil. Rumah Padat Karya juga dikolaborasikan dengan program Dandan Omah (perbaikan rumah tidak layak huni).

Kedai Kopi Gunung Anyar Jadi Contoh Nyata

Terletak di Kecamatan dan Kelurahan Gunung Anyar, terdapat Rumah Padat Karya berupa Kedai Kopi Gunung Anyar yang telah beroperasi dalam beberapa tahun terakhir. Lokasi pelaksanaan program ini memanfaatkan aset milik Pemerintah Kota Surabaya berupa lahan kosong yang kini disulap menjadi tempat usaha.

BACA JUGA:Jawab Tantangan AI, Prodi Ilmu Komunikasi UPN Jatim Gelar COMMFEST 2025

BACA JUGA:Buka-bukaan Strategi Merebut Suara Gen Z di Seminar Nasional UPN Veteran Jatim

Kedai ini menjadi salah satu titik perhatian kelompok KKNT 132 SDGs Bela Negara UPN “Veteran” Jawa Timur, yang melakukan survei dan observasi pada Kamis (3/7/2025). Dalam kunjungannya, mahasiswa KKN UPN “Veteran” Jawa Timur mendapatkan informasi bahwa usaha ini dikelola oleh Kecamatan dan Kelurahan Gunung Anyar, dengan memberdayakan warga sekitar sebagai tenaga kerja. Hal ini menunjukkan bahwa unit usaha ini berbasis komunitas.

Dampak Positif dan Rencana Pengembangan

Keberadaan Kedai Kopi Gunung Anyar telah memberikan dampak positif yang signifikan bagi masyarakat setempat. Tidak hanya menjadi sarana peningkatan ekonomi melalui usaha kreatif, kedai ini juga menciptakan lapangan kerja baru bagi warga.

"Kedai ini juga berhasil menciptakan lapangan kerja baru bagi warga sekitar, sejalan dengan tujuan utama program Rumah Padat Karya dalam mengurangi pengangguran dan kemiskinan," ujar Sekretaris Kelurahan Gunung Anyar.


Mahasiswa UPN peserta KKN Kelompok 132 meninjau lokasi rumah padat karya.-Daffa Athallah Fauzan-

Hal ini turut memperkuat ikatan sosial dan rasa kepemilikan masyarakat terhadap aset bersama, karena pengelolaan usaha dilakukan secara mandiri oleh kecamatan dan kelurahan setempat dengan melibatkan warga sebagai pekerja.

Kolaborasi dengan institusi pendidikan seperti UPN “Veteran” Jawa Timur melalui program KKN diharapkan dapat terus berlanjut. Mahasiswa dapat memberikan masukan inovatif, seperti strategi pemasaran digital, manajemen keuangan sederhana, hingga desain interior untuk menciptakan suasana kedai yang lebih menarik.

Dengan dukungan berkelanjutan dari pemerintah dan partisipasi aktif masyarakat, Kedai Kopi Gunung Anyar diharapkan menjadi model sukses bagi Rumah Padat Karya lainnya di Kota Surabaya. Kedai ini terus berkontribusi dalam mendorong pertumbuhan ekonomi kreatif dan kesejahteraan warga.

Kedai Kopi Gunung Anyar sebagai bagian dari program Rumah Padat Karya Pemerintah Kota Surabaya merupakan contoh nyata pemberdayaan masyarakat yang berkontribusi pada pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) Nomor 8: Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: