Cetak Sejarah, Tiongkok Siap Eksplorasi Sisi Jauh Bulan

Sabtu 04-05-2024,19:53 WIB
Reporter : Doan Widhiandono
Editor : Mohamad Nur Khotib

WENCHANG, HARIAN DISWAY – Wahana Chang’e-6 itu mengudara kemarin sore, pukul 16.30 WIB, dari Wenchang Space Launch Centre di Provinsi Hainan, Tiongkok. Hujan lebat tidak menghalangi impian besar Negeri Panda itu: menjadi raja antariksa, mencapai kemajuan tertinggi dalam eksplorasi ruang angkasa.

Misi yang dibawa oleh Chang’e-6 memang tidak main-main. Mereka ingin menjadi yang pertama mengumpulkan sampel bebatuan dari sisi bulan yang tidak pernah terlihat dari bumi tersebut.

Misi tersebut digadang-gadang melampaui Chang’e-4 pada 2019. Kala itu, Tiongkok menjadi negara pertama yang mampu mendaratkan wahana secara mulus di sisi jauh bulan tersebut. Menjadi yang perdana mengirimkan foto-foto beresolusi tinggi dari situ.

Memang, sebelumnya sudah ada NASA yang mendaratkan Ranger 4 di sisi bulan itu pada 1962. Tapi, wahana itu terempas dan tidak mampu mengirimkan data apa pun ke bumi.

BACA JUGA : Mengenal Sosok Neil Armstrong, Manusia Pertama yang Menginjakkan Kaki di Bulan

Sisi jauh bulan juga sudah dipetakan secara komplet oleh NASA. Sudah pernah disaksikan langsung oleh 24 astronot AS yang pernah mengorbit ke Bulan. 

Tugas Chang’e-6 adalah membawa dua kilogram sampel bebatuan untuk diteliti di bumi. Artinya, misi tersebut akan mencatat sejarah lain: lepas landas pertama dari sisi jauh bulan. ’’Misi ini akan menjadi kegemilangan pertama dalam sejarah umat manusia,’’ tulis Xinhua.

’’Misi ini menghadapi serangkaian tantangan. Setiap langkah saling berkaitan dan mencemaskan,’’ kata Wang Qiong, deputi perancang misi Chang’e-6.


Cetak Sejarah, Tiongkok Siap Eksplorasi Sisi Jauh Bulan. WAHANA CHANG’E-6 berada di ujung roket Long March 5 sebelum meluncur dari Wenchang Space Launch Centre.-Hector Retamal-AFP-

Wahana Chang’e-6 akan mendarat di Aitken Basin, salah satu kawah terbesar di tata surya yang berasal dari tumbukan benda luar angkasa.

Begitu mendarat, Chang’e-6 akan menyekop bebatuan di sekitar lokasi pendaratan. Setelah itu, ia akan terbang kembali ke bumi.

BACA JUGA : Tiga Taikonot Mengajar dari Luar Angkasa

Para ilmuwan berpendapat bahwa sisi jauh bulan begitu menjanjikan untuk penelitian. Sebab, kawah-kawah di sana tidak tertutup lava purba saat pembentukan bulan.

’’Sampel yang kami bawa ini berusia sekitar 4 juta tahun. Nilai penelitian ini penting untuk umat manusia,’’ kata Ge Ping, wakil direktur Lunar Exploration and Space Engineering Center.

BACA JUGA : Sejarah Ditorehkan: Wahana Antariksa India Sukses Mendarat di Permukaan Bulan

Hasrat Tiongkok untuk menguasai antariksa memang begitu besar di bawah komando Presiden Xi Jinping. Negeri itu mengucurkan sumber daya besar dalam satu dekade terakhir. Mereka ingin menyamai—atau melebihi—prestasi yang pernah diraih dua negara besar: AS dan Rusia.

Kategori :