HARIAN DISWAY - Benny Lianto ingin berteman dengan sebanyak mungkin orang. Tidak mau cari musuh. Million friends, zero enemies. "Pedoman hidup saya, usahakanlah berdamai dengan semua orang. Jangan membeda-bedakan. Sebab, makin banyak teman, akan makin banyak pula peluang dan rezeki," kata Benny.
Rektor Universitas Surabaya tersebut barangkali ingin mengamalkan apa yang diajarkan Han Yu 韩愈 (768-824). Dalam esai terkenalnya, Yuan Ren (原人), filsuf Konfusianisme itu menekankan pentingnya kita untuk "一视同仁" (yī shì tóng rén).
Yakni: welas asih tanpa pandang bulu. Inilah yang, tulis Han Yu, orang-orang bijak zaman dahulu lakukan dan mesti pula jalankan oleh kita sekarang.
BACA JUGA: Cheng Yu Pilihan Student Athlete SMA Tritunggal Semarang Beatrice Agnella: Jie Jin Quan Li
Pasalnya, bila kita berbuat baik kepada siapa pun, kebaikan akan datang dari mana pun. Apalagi, kalau berkaca kepada keyakinan orang-orang Tiongkok, "在家靠父母,出外靠朋友" (zài jiā kào fù mǔ, chū wài kào péng yǒu).
Artinya: di rumah bersandar kepada orang tua, di luar bersandar kepada kawan-kawan. Karena, manakala di perantauan, jauh dari sanak famili, para sahabat memanglah tempat ternyaman untuk bersandar.
Tak heran bila Rasulullah, sebagaimana diriwayatkan Abu Hurairah, bersabda, "Man ahabba ayyubsatho lahu firrizqi, wayunsa’a lahu fii atsarihi wal yashil rahimahu."
BACA JUGA: Cheng Yu Pilihan Chef di Osaka Ramen Restaurant PIK2 Chef Ncuz: San Ren Xing, Bi You Wo Shi
Yang artinya: Barang siapa yang suka dilapangkan rezekinya dan dipanjangkan umurnya, hendaklah ia menyambung silaturahmi, tali persahabatan.
Bahkan, ada cerita, Nabi Muhammad pernah ditanya mengenai apa saja perbuatan yang bisa menjadikan orang masuk surga. Ternyata, silaturahmi termasuk di antaranya.
Makanya, Konfusius suatu waktu mengajukan pertanyaan retoris, "有朋自远方来,不亦乐乎?" (yǒu péng zì yuǎn fāng lái bù yì lè hū?). Saat ada teman dari jauh datang, bukankah itu sangat menyenangkan? (*)