Hal tersebut mendegradasi kemampuan kritis dan analitis mereka sebagai bentuk ciri khas mahasiswa.
TANTANGAN DAN PELUANG PROGRAM MAGANG
Dalam jangka panjang, hal tersebut dapat mengakibatkan rendahnya daya saing intelektual mahasiswa dan menghambat kemampuan mereka untuk berkontribusi secara signifikan dalam masyarakat dan dunia kerja yang terus berubah.
Atas dasar masalah tersebut, diperlukan restrukturisasi mendalam dalam desain dan pelaksanaan program magang. Misalnya, dalam program Kampus Merdeka, pemerintah dapat menekankan pada integrasi kurikulum yang lebih berorientasi pada pengembangan keterampilan kritis dan analitis serta pengawasan yang ketat terhadap jenis tugas yang diberikan kepada mahasiswa selama magang.
Selain itu, pentingnya membangun kemitraan yang kokoh antara lembaga pendidikan, industri, dan komunitas dalam merancang pengalaman magang yang lebih bermakna dan relevan bagi pengembangan keterampilan profesional dan kritis mahasiswa.
Program magang yang efektif harus memberikan tanggung jawab yang sesuai dengan tingkat pengetahuan dan keterampilan mahasiswa. Itu akan memungkinkan mereka untuk terlibat secara aktif dalam proyek-proyek yang relevan dan merasa bernilai dalam kontribusi mereka.
Selain pengalaman praktis di tempat kerja, program magang yang efektif harus menyediakan pelatihan yang berkelanjutan kepada mahasiswa.
Pelatihan itu dapat mencakup workshop, seminar, atau kursus yang dirancang untuk meningkatkan keterampilan yang diperlukan dalam dunia kerja.
Dengan demikian, pengalaman kerja pascamahasiswa menuntaskan magangnya benar-benar berguna dan dapat dijadikan bekal untuk menempuh dunia pascakampus. (*)
Aulia Thaariq Akbar, presiden BEM Unair 2024--