Para jamaah haji nanti akan merasakan salat Jumat di Masjid Nabawi. Baik jamaah gelombang pertama maupun kedua. Semua akan berebut masuk ke masjid.
---
Hari kedua saya di Madinah tepat di Hari Jumat, 10 Mei 2024. Saya tak melewatkan kesempatan Salat Jumat di Masjid yang dibangun Rasulullah.
Pukul 10.30, saya sudah berangkat dari kanyor urusan haji Indonesia. Jaraknya sekitar 3 km dari Masjid Nabawi. Bersama beberapa wartawan dari Indonesia, saya patungan naik taksi yang kami pesan menggunakan aplikasi Careem. Biayanya 10 riyal (Rp 45 ribu).
Sebelumnya, saat Subuh, kami jalan kaki pulang pergi. Kali ini naik taksi agar bisa salat di dalam masjid.
“Anda tidak akan dapat shaf di dalam masjid,” ujar Bandar, pengemudi Careem.
BACA JUGA:Laporan Haji 2024 (1): Saat Puncak Haji Diprediksi 48-50 Derajat Celsius
BACA JUGA:Laporan Haji 2024 (2): Petugas Haji Indonesia Tiba di Arab Saudi, Langsung Umrah
Menjelang sampai di masjid, terlihat ribuan orang berjalan berbondong-bondong ke masjid. “Bener sopir Careem ini,” kata saya dalam hati.
Saya langsung menuju pintu 15, yang terdekat dari tempat saya turun dari taksi. Belum sampai ke pintu, aksesnya ditutuo okeh Askar, petugas keamanan di Masjid Nabawi. Kami disuruh salat di pelataran Masjid Nabawi. Di bawah payung raksasa.
Setelah salat Jumat, jamaah berziarah ke makam Rasulullah di kompleks Masjid Nabawi, Madinah.--Media Center Haji
Saya memutar ke pintu utama atau pintu nomor 4. Diusir juga okeh Askar. Saya ikuti orang naik eskalator. Ternyata itu akses ke rooftop Masjid Madinah. Masih banyak tempat di sana.
“Di mana toilet?” tanya saya kepada salah seorang Askar. Saya tidak sedang ingin ke toilet. Hanya maping siapa tahu nanti perlu ke toilet
BACA JUGA:393 Jemaah Haji Kloter Pertama Tiba di Madinah, Lebih Cepat Dengan Fast Track