Saya digandeng ke salah satu sudut di atap iti. Saya kira saya ditangkap. Ternyata saya ditunjukkan tangga turun.
Olala..itu tangga menuju lantai dasar. Di dalam masjid. Rezeki suami soleh. Saya bisa salat Jumat di shaf di dalam masjid. Meskipun tidak dapat tempat di atas karpet.
Lantai marmer Nabawi yang dingin membuat saya ingin buang air kecil. Mungkin gara-gara iseng nanya toilet ke Askar akhirnya kebelet pipis beneran.
“Kalau mau salat Jumat di dalam majid biasanya memang harus datang sebelum jam 10.00,” ujar Susilo, pendamping jamaah umrah asal Indonesia yang saya temui di Masjid Nabawi.
Setelah salat Jumat, saya maping untuk mengetahui pintu masuk ke Raudhah. Kebetulan saya dapat jadwal masuk Raudhah sore hari, pukul 18.30.
Saya masuk berdesakan di pintu 4 untuk menyapa Rasulullah. Hanya lewat di depan makam Abubakar as Sidiq, Umar bin Khatab, dan Rasulullah.
Ini belum masuk Raudhah. Hanya melipir di sekitar Raudhah. Raudhah adalah tempat di antara makam Rasulullah dan mimbar. “Disebut taman surga karena di sana adalab tempat segala doa dikabulkan,” kata Prof Aswadi, pembimbing ibadah jamaah haji Indonesia.
Cerita soal masuk Raudhah akan saya ceritakan edisi selanjutnya. (Bersambung)