HARIAN DISWAY - Setiap hari, buat Nuniek Silalahi, bisa menjadi saat yang tepat untuk melakukan perenungan. Hal itu biasa dilakukan perempuan kelahiran 28 Juni 1947 itu setelah ia belajar spiritual dalam Brahma Kumaris sejak 12 tahun lalu.
Yakni semacam sekolah spiritual yang berdiri di India sekitar ’1930an. Menjadi keluarga Brahma Kumaris itu dilakoninya tak sengaja. Semula ia mencarikan tempat latihan meditasi untuk ibundanya.
“Waktu itu, ibu, saya, sampai karyawan mengikuti kursus awal selama 7 hari. Eh, dari ke 12 orang yang ikut hanya saya yang berlanjut sampai sekarang,” kata penata rias senior dan pendiri Citra Retna Wedding Gallery itu.
Sebelum belajar dengan cara Brahma Kumaris, Nuniek memang menyukai meditasi. Setidaknya ia pernah mengikuti beberapa kelas atau kelompok meditasi seperti Theosofi dan Silva Methode. Bersama Brahma Kumaris, Nuniek juga rajin bermeditasi.
Waktunya bahkan telah terjadwal. Misalnya meditasi pagi pada pukul 04.00-4.45. Atau meditasi dan kelas malam pada pukul 17.30-1930. Setiap 30 menit Nuniek membiasakan diri untuk bermeditasi selama 2 menit selama pukul 09.00 hingga 21.00.
Total meditasi bisa dilakukan selama 24 kali dalam sehari. Hasilnya bisa dirasakan. Setidaknya itu telah mengubah karakter istri Ketua Yayayan Perguruan Tinggi 17 Agustus 1945 Surabaya Dr Ec Mangapul Silalahi MM yang pemarah menjadi lebih sabar.
“Jika saya amati diri saya sendiri ini ternyata banyak kecatatan dan kekacauan yang bisa melemahkan jiwa. Makanya saya berusaha menjaga energi saya dan menggunakannya untuk hal-hal yang benar berguna,” terang ibu 6 anak dan 17 cucu itu.
Buat Nuniek, menyelami kehidupan spiritual itu sangat penting. Untuk memperkuat keadaan batinnya. “Saya terbiasa menarik indera saya. Melepaskan diri sejenak dari hiruk pikuk dunia,” kata lulusan Pendidikan Bahasa dan Satra Unesa itu.
Menurut Nuniek, kekuatan-kekuatan spiritual yang dihasilkan itu bisa dipakai untuk menghadapi situasi sehari-hari. Dalam konsep spiritual powers in dealing with everyday situations yang Nuniek pelajari, ada berbagai macam kekuatan.
BACA JUGA: Cheng Yu Pilihan Pemilik JJ Group Advertising Tjahjo Hartono Hadi: Lü Xin Si Shun
Yakni power to withdraw, power to pack up, power to accommodate, power to discriminate, power to judgment, power to face, power to co-operate, dan power to tolerate.
Bersama Brahma Kumaris, Nuniek yang juga pelukis itu kini makin memahami tentang hubungan antara jiwa dan unsur alam, serta pemahaman tentang interaksi antara jiwa, Tuhan, dan dunia material.
Juga melihat bahwa sebenarnya manusia di seluruh dunia itu, bersaudara dari satu Ayah, Yang Esa. Seperti yang dikatakan petuah kuno Tiongkok, "四海之内皆兄弟也" (sì hǎi zhī nèi jiē xiōng dì yě). Yang artinya: di empat penjuru lautan, semua adalah saudara.