"Makanan cukup. Perjalanan lancar, ini pertama kali haji," kata pria 60 tahun yang sudah menunggu berangkat haji selama 12 tahun tersebut.
Kepala Daerah Kerja (Kadaker) Bandara Abdillah mengimbau jamaah untuk mengenakan pakaian ihram mulai dari embarkasi karena keterbatasan waktu yang diberikan oleh otoritas bandara termasuk Kementerian Haji selama di Bandara Jeddah.
"Jemaah datang ke bandara kemudian langsung naik ke dalam bus. Artinya tidak banyak waktu untuk jemaah mengenakan pakaian ihram di bandara," katanya.
BACA JUGA:Laporan Haji 2024 (10): Mengunjungi The International Museum of The Prophet’s Biography di Madinah
BACA JUGA:Laporan Haji (9): Kisah Jamaah Haji Gowa di Pesawat Garuda yang Sayapnya Terbakar
Masjidilharam saat ini didominasi jamaaah haji Indonesia. Sudah 29 ribu jamaah haji Indonesia berada di Makkah. Mereka merupakan jamaah yang sebelumnya bergeser dari Madinah dan jamaah yang langsung dari tanah air.
Mereka menempati hotel yang tersebar di lima wilayah yakni Syisyah (4 sektor), Raudhah (1 sektor), Jarwal (3 sektor), Misfalah (2 sektor) dan Rey Bakhsy (1 sektor).
Untuk akses transportasi, jamaah bakal dilayani Bus Salawat. Menurut Kabid Transportasi Daerah Kerja (Daker) Makkah, Mujib Romi, sebanyak 450 bus bakal beroperasi hingga puncak haji nanti. Bus disiapkan melewati 22 rute perjalanan.
"Pelayanan Bus Salawat kita pastikan mengangkut seluruh pergerakan jamaah ke Masjidilharam terutama saat salat 5 waktu. Jemaah akan dilayani 24 jam," katanya (*)